Sukses

Setelah Cetak Rekor, IHSG Kembali Melempem

Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 11 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 11 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu berada di zona hijau setelah mencetak rekor pada perdagangan kemarin. Sepanjang hari ini IHSG berpeluang melemah karena aksi ambil untung.

Pada pra pembukaan perdagangan saham Rabu (8/4/2015), IHSG melemah 9,31 poin (0,17 persen) ke level 5.5513,98. Indeks saham LQ45 merosot 0,25 persen ke level 959,66.

Penguatan indeks saham ini berlanjut hingga pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG turun 13,58 poin (0,25 persen) ke level 5.508,32. Indeks saham LQ45 melemah 0,46 persen ke level 957,36.

Ada sebanyak 83 saham menghijau. Sementara itu, 44 saham melemah dan 63 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.947 kali dengan volume perdagangan saham 221,67 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 261,87 miliar.

Secara sektoral, dari sepuluh sektor saham yang membentuk indeks tiga diantaranya menguat dan sisanya melemah. Sektor yang menguat adalah sektor consumer goods naik 0,09 persen, sektor saham konstruksi mendaki 0,19 persen, dan sektor saham perdagangan menanjak 0,01 persen.

Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 11 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 11 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham TFCO menanjak 25 persen ke level Rp 700 per saham, saham BBLD menguat 24,66 persen ke level Rp 1.365 per saham, dan saham MFMI mendaki 11,15 persen ke level Rp 299 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham BEKS turun 5,13 persen ke level Rp 111 per saham, saham CMNP melemah 3,56 persen ke level Rp 23.000 per saham, dan saham IGAR tergelincir 3,11 persen ke level Rp 280 per saham.

Analis BNI Securities, Richard Jerry menjelaskan, bursa Amerika ditutup melemah tipis disusul turunnya harga saham berbasis produk konsumen dan jasa, dengan indeks Dow Jones Industrial Averange (DJIA) melemah 0,03 persen ke level 17.876. "Pelaku pasar masih menanti laporan hasil rapat The Fed yang akan dirilis hari ini," jelasnya.

Bursa Asia ditutup menguat pada sesi perdagangan kemarin. Index Shanghai menguat ke level 3.961 (2,52 persen), setelah Bank Sentral Cina menyatakan akan menyeimbangkan penggunaan kebijakan loosening and tightening.

IHSG kembali mencetak rekor ke level 5.523  atau menguat 0,79 persen dengan kenaikan drastis yang dipimpin sektor properti sebesar 3,14 persen. Nilai tukar rupiah ditutup pada level RP 12.987 per dolar AS.

"Hari ini indeks diperkirakan bergerak konsolidasi akibat rawan profit taking menyusul indeks sudah menembus rekor terbarunya," tambahnya.

Indeks hari ini diperkirakan bergerak di kisaran 5.490 hingga 5.550, dengan saham rekomendasi antara lain BMRI, UNTR, INTP, KLBF, WTON, DILD, LINK, BABP. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini