Sukses

Cadangan Devisa RI Tergerus US$ 3,9 Miliar di Akhir Maret 2015

Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2015 tercatat sebesar US$111,6 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat, dalam satu bulan terakhir posisi cadangan devisa turun 3,38 persen atau sebesar US$ 3,9 Miliar. Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2015 tercatat sebesar US$111,6 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2015 sebesar US$115,5 miliar.

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Peter Jacobs menjelaskan, penurunan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah. "Selain itu, penurunan cadangan devisa tersebut digunakan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/4/2015). 

Selama Maret 2015 kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memang terus tertekan. Rupiah terus menerus berada di level 13.000 per dolar AS.

Pelemahan rupiah ini sebenarnya tidak sendiri namun juga dialami oleh beberapa negara lain. Penyebab pelemahan rupiah ini karena memang dolar AS terus mengalami penguatan seiring membaiknya perekonomian negara tersebut.

Sepanjang tahun ini, data-data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan bahwa jumlah pengangguran terus berkurang jika dibanding dengan beberapa tahun sebelumnya. Selain itu, angka inflasi juga terus sesuai dengan target yang ditentukan oleh Bank Sentral AS alias The Fed.

Dengan membaiknya data-data tersebut, Bank Sentral AS akan akan mengetatkan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga. Rencana tersebutlah yang membuat nilai tukar dolar AS menguat dan menekan mata uang negara lain.

Jacob melanjutkan, meskipun mengalami penurunan, posisi cadangan devisa per akhir Maret 2015 masih cukup membiayai 6,9 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Peter juga mengungkapkan, nilai cadangan devisa tersebut masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BI menilai, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.