Sukses

Pengusaha Jepang Berambisi Jadi Investor Nomor Satu di RI

Pengusaha Jepang berminat masuk infrastruktur untuk membenahi jalan tol dan listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha Jepang berambisi untuk dapat kembali sebagai investor nomor satu yang menanamkan modal di Indonesia. Chairman Kaidanren, Sadayuki Sakakibara‎ mengungkapkan, meski di Indonesia masih banyak kekurangan namun dirinya berambisi investasi besar-besaran di Indonesia.

"‎Kita (Jepang-red) pada 2013 menjadi yang tertinggi, kemudian 2014 sedikit menurun. Tahun ini kami ingin menjadi yang (investor) yang pertama lagi," kata Sadayuki di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/4/2015).

Dalam pertemuannya dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Sadayuki menyampaikan sejumlah keluhan ketika berinvestasi di Indonesia. Keluhan itu antara lain konektivitas antar pulau. Dalam hal ini bongkar muat pelabuhan yang terlalu lama. Tidak hanya itu, infrastruktur darat seperti jalan tol dan listrik juga menjadi penghambat investor asal Jepang untuk merealisasikan imvestasinya.

"Untuk itu kami ingin bekerjasama dengan Indonesia untuk menata infrastruktur itu," tegas dia.
‎

Dia menjelaskan, pihaknya juga menawarkan beberapa teknologi canggih yang belum ada di Indoensia seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara yang ramah lingkungan.

Para pengusaha asal Jepang ini akan berada di Indonesia selama dua hari. Setelah hari ini mengunjungi Presiden Jokowi, sejumlah pengusaha asal Jepang yang tergabung dalam Kaidanren besok dijadwalkan bertemu dengan Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jepang masuk dalam lima besar negara dengan investasi terbanyak di Indonesia sejak 2010. Bahkan, Jepang merupakan negara dengan investasi terbesar di Indonesia senilai US$ 4,7 miliar pada 2013. Sementara itu, investasi Jepang di Indonesia turun menjadi US$ 2,7 miliar pada 2014.

Pada awal 2015, rencana investasi Jepang yang sudah mengajukan permohonan izin ke BKPM sebesar US$ 1,03 miliar. Jumlah itu naik dibandingkan periode yang sama 2014 senilai US$ 319,68 juta. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Jepang adalah negara yang disebut sebagai negara kepulauan karena memiliki lebih dari 6000 pulau disekitarnya.
    Jepang adalah negara yang disebut sebagai negara kepulauan karena memiliki lebih dari 6000 pulau disekitarnya.

    Jepang

Video Terkini