Sukses

IHSG Turun 11 Poin di Awal Sesi Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 11,60 poin ke level 5.479,73 didorong dari delapan sektor saham yang melemah.

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan. Laju ini mengikuti bursa saham Asia yang cenderung merosot.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (13/4/2015), IHSG melemah 11,60 poin (0,21 persen) ke level 5.479,73. Pelemahan indeks saham menjadi terbatas pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB.

IHSG dibuka melemah tipis 7,94 poin (0,14 persen) ke level 5.485,35. Indeks saham LQ45 merosot 0,19 persen ke level 951,38. Sebagian besar indeks saham acuan cenderung tertekan di awal sesi perdagangan saham kecuali indeks saham Pefindo naik 0,21 persen ke level 476,76.

Ada 64 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Sementara itu, 37 saham melemah dan 75 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.263 kali dengan volume perdagangan saham 231 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 150,75 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham merosot kecuali sektor saham perkebunan naik 0,06 persen dan sektor saham pertambangan mendaki 0,12 persen. Sektor saham yang melemah antara lain sektor saham aneka industri turun 0,70 persen, sektor saham konstruksi merosot 0,66 persen, dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,43 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih melanjutkan aksi jualnya. Investor asing menjual saham sekitar Rp 17 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 17 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan keuntungan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham SRIL naik 3,89 persen ke level Rp 267 per saham, saham BRSM mendaki 2,19 persen  ke level Rp 187 per saham, dan saham MTDL menanjak 1,29 persen ke level Rp 785 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham DILD turun 5,51 persen ke level Rp 600 per saham, saham APLN tergelincir 4,04 persen ke level Rp 428 per saham, dan saham BSDE melemah 1,86 persen ke level Rp 2.110 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, peluang penguatan IHSG kembali terbuka menguji resistance di 5.520 setelah pasar saham global akhir pekan lalu kembali melanjutkan penguatannya.

Pada perdagangan awal pekan ini selain kondusifnya pasar global, peluang pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi pergerakan rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 5.460-5.520. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.