Sukses

Bos KAI Mimpi Sistem Pembelian Tiket Kereta Bisa Tiru Pesawat

Pemesanan atau pembelian tiket KA melalui E-Kiosk ini dapat dilakukan H-90 atau pada hari keberangkatan (go show).

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan penjualan tiket. Langkah tersebut dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada para pengguna moda transportasi kereta api.

Salah satu ide yang bakal dilakukan oleh Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro adalah menjadikan sistem penjualan tiket kereta api layaknya tiket pesawat. Ke depan, KAI akan terus mengembangkan sistem dimana dalam penjualan tiket dilakukan melalui vending machine tanpa harus mencetak ulang tiket KA.

"Untuk yang masa akan datang, tiket yang sekarang akan kami tinggalkan. Jadi hanya dengan print out dari mesin e-kio‎sk bisa langsung digunakan untuk naik kereta," kata Edi di Jakarta, Senin (13/4/2015).

Hal serupa saat ini sudah dilakukan di Bandara dimana sistem tersebut seperti dugunakan untuk cek-in bagi para calon penumpang maskapai penerbangan. Dengan sistem penjualan tersebut‎ diakui, Edi dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh para petugas.

"Sekarang itu kami mau tidak mau harus mengikuti perkembangan tekhnologi, kalau tidak kami akan ditingalkan," tegas Edi.

Saat ini KAI telah menambah e-kiosk dari yang sebelumnya hanya ada di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, kini juga sudah hadir di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Seiring penambahan mesin penjualan tiket tersebut, KAI secara bertahap juga akan mengurangi jumlah loket-loket penjualan tiket di setiap stasiun.

"Ke depan mesin-mesin seperti itu kami tempatkan juga di mall-mall, jadi orang sekalian belanja bisa sekalian beli tiket, bisa pilih tempat duduk sendiri juga," pungkas Edi.

Untuk diketahui, pada awal maret 2015 lalu, KAI menjalin kerja sama dengan PT Finnet Indonesia, yang merupakan salah satu perusahaan aviliasi PT Telkom dan Bank Indonesia mengeluarkan fasilitas layanan pembelian tiket kereta api.

Fasilitas tersebut berupa vending machine pembelian tiket KA (electronic kiosk/E-Kiosk) yang akan semakin memudahkan calon penumpang guna melakukan pembelian tiket KA tanpa harus mengantri di loket.

Melalui E-Kiosk ini, calon penumpang cukup memilih tanggal perjalanan, stasiun asal, stasiun tujuan dan jumlah penumpang serta menginput data berupa nama, nomor identitas, dan nomor telepon penumpang yang akan berangkat. Input data dapat dilakukan melalui layar touch screen atau keyboard fisik yang ada pada mesin E-Kiosk.

Pemesanan atau pembelian tiket KA melalui E-Kiosk ini dapat dilakukan H-90 atau pada hari keberangkatan (go show) atau satu jam sebelum keberangkatan KA. Setelah menginput data-data tersebut, calon penumpang dapat langsung melakukan transaksi pembayaran melalui mesin ini.

Metode pembayaran yang dapat diterima antara lain pembayaran tunai menggunakan uang pecahan Rp 2.000 hingga dengan Rp 100 ribu pembayaran dengan kartu debit jaringan Alto dan pembayaran dengan kartu T-Money dari Telkom.

Sementara bagi para penumpang yang melakukan pembayaran tunai tanpa uang pas metode pengembalian dilakukan melalui e-money pada nomor telepon, yang diinput pada saat pembelian. Dimana dalam sistem ini, setiap penumpang yang melakukan pembayaran tunai dengan pengembalian akan otomatis terdaftar dalam program e-money dari PT Finnet Indonesia. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.