Sukses

Meksiko, Gaji Jadi Jurang Antara si Kaya dan Miskin

Terkenal dengan pekerja paling rajin di dunia, gaji justru jadi persoalan utama pemicu kesenjangan penduduk kaya dan miskin di Meksiko

Liputan6.com, Meksiko- Kesejahteraan dan kemakmuran yang merata tampaknya akan sulit diperoleh penduduk Meksiko. Mungkin banyak orang yang telah mengenal Meksiko sebagai negara dengan kesenjangan pendapatan terparah, tapi satu hal yang mungkin mengejutkan, warga Meksiko terkenal sebagai pekerja paling rajin di dunia.

Faktanya, penduduk Meksiko menghabiskan sekitar 10 jam per hari hanya untuk bekerja. Bahkan di China, hanya delapan jam saja waktu yang digunakan para pegawai untuk bekerja, sementara penduduk Amerika Serikat menghabiskan sekitar 8,5 jam sehari di kantor.

Sayangnya, bahkan dengan waktu kerja para pegawai Meksiko yang sangat tinggi, 10 persen orang terkaya di sana masih menghasilkan pendapatan 30 kali lipat lebih besar dari 10 persen penduduk termiskin. Saat ini terdapat banyak tantangan yang dihadapi pemerintah Meksiko untuk melakukan pemerataan kesejahteraan pada seluruh warganya.

Pemerintah Meksiko saat ini tengah mengalihkan fokus pada pengentasan kemiskinan sehingga kesenjangan pendapatan tersebut dapat menyempit dalam beberapa tahun ke depan.

Berikut ulasan mengenai parahnya selisih pendapatan antara penduduk kaya dan miskin di Meksiko seperti dikutip dari The Richest, Huffington Post, The Street, dan sejumlah sumber lain, Selasa (14/4/2015):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kesenjangan si kaya dan miskin

Kesenjangan si kaya dan miskin

Selama puluhan tahun, negara-negara berkembang telah mengalami kesenjangan pendapatan antara penduduk kaya dan miskin. Bedanya, Meksiko mmeiliki persoalan kesenjangan yang sangat parah.

Bahkan laporan yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) mengungkapkan bahwa di antara negara-negara yang mengalami kesenjangan, Meksiko merupakan yang terparah. Padahal North American Free Trade Agreement telah disepakati lebih dari 20 tahun lalu dan membawa banyak bisnis besar ke Meksiko.

Sayangnya, meski dengan kesepakatan tersebut, tingkat kemiskinan di Meksiko justru melonjak hingga 51,3 persen pada 2012. Meksiko disebut-sebut memiliki banyak tantangan dalam upayanya mempersempit kesenjangan pendapatan penduduk itu di antaranya kartel obat-obatan terlarang.

3 dari 4 halaman

Gaji jadi masalah

Gaji jadi masalah

Penduduk Meksiko terkenal sebagai pekerja paling keras dan rajin di dunia. Sayangnya, selisuh pendapatan per bulan yang diterima setiap penduduk sangat jauh.

Tak heran, jika beberapa penelitian di Meksiko menunjukkan bahwa masalah gaji merupakan persoalan utama pemicu ketidaksetaraan yang semakin meluas antara penduduk kaya dan miskin di Meksiko. Banyak pekerja keras yang hanya mendapatkan gaji kecil di negaranya.

Upah minimum sebesar US$ 5 di Meksiko memang tercatat yang paling rendah di Amerika Latin, disusul Nikaragua, Haiti, dan Bolivia. Selisih gaji yang sangat besar juga terjadi antara karyawan senior dan baru.

Hingga saat ini, demonstrasi kenaikkan upah per Juni 2015 masih bergolak di Meksiko. Semua itu ditujukan agar perbedaan pendapatan di Meksiko tidak terlalu tinggi.

4 dari 4 halaman

Selisih upah


Selisih upah

Studi Multidisciplinary Research Centre (CAM) dari National Autonomous University of Mexico menemukan 4,4 juta pekerja di Meksiko mencetak pendpatan sekitar dua hingga tiga kali lipat dari upah minimum. Laporan bertajuk `Factory of the Poor` tersebut menjelaskan, hanya sekitar dua juta pekerja yang menghasilkan pendapatan sebanyak tiga hingga lima kali lipat dari upah minimum.

Menurut laporan tersebut, jumlah pekerja yang mendapatkan gaji dua kali lipat dari upah minimum hanya meningkat tiga persen dari 2007-2013. Dalam kurun waktu yang sama, jumlah pegawai yang mendapatkan gaji lima kali lipat dari upah minimum justru meningkat 23 persen.

Menurut laporan tersebut, gaji pokok untuk pejabat eksekutif di Meksiko adalah 10 ribu dolar per bulan. Sementara pegawai biasa hanya digaji 5 dolar per hari.

Artinya, seperti studi yang digelar perusahaan konsultasi sumber daya manusia internasional, Mercer, rata-rata CEO di perusahaan besar Meksiko mendapatkan gaji sebanyak 121 kali lipat dari upah minimum karyawan. Angka tersebut menjadikan Meksiko memiliki selisih gaji terbesar di Amerika Latin. (Sis/Ndw)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.