Sukses

Iran Minta OPEC Pangkas Produksi Minyak

OPEC seharusnya memangkas target produksi minyak harian sedikitnya lima persen atau sekitar 1,5 juta barel.

Liputan6.com, Tehran - Harga minyak dunia tercatat merosot hingga lebih dari 50 persen sejak Juni tahun lalu. Menghadapi tekanan penurunan harga minyak tersebut, Menteri Energi Iran, Bijan Zanganeh mengatakan, Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) seharusnya memangkas target produksi minyak harian sedikitnya lima persen atau sekitar 1,5 juta barel.

Mengutip laman Reuters, Rabu (15/4/2015), harga minyak yang lebih murah itu telah menyebabkan kerugian cukup besar bagi beberapa negara anggota OPEC yang tidak begitu kaya secara perekonomian. salah satu negara tersebut adalah Iran.

Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, merupakan dalang pengambilan kebijakan di OPEC yang menolak memangkas produksi saat harga minyak dunia sedang turun.

Saat ini, OPEC tercatat memproduksi sekitar 30 juta barel minyak per hari. Pihaknya menolak menurunkan produksi demi mempertahankan pangsa pasarnya.

"Kami yakin bahwa jumlah produksi hariannya harus dipangkas, sedikitnya lima persen," tegas Zanganeh dari pernyataan tertulisnya.

Sebelumnya, OPEC melempar kritik tajam pada negara-negara produsen yang menolak arahannya untuk menahan pasokan minyak guna meningkatkan harga komoditas tersebut. OPEC akhirnya memilih tak peduli dan mempersilahkan seluruh produsen minyak untuk mengambil sikap masing-masing.

Dalam siaran tertulisnya, OPEC mengungkapkan bahwa produksi minyak mentahnya selalu stabil selama sembilan tahun terakhir, sekitar 30 juta barel per hari.

Sebagai perbandingan, produksi dari negara non-OPEC yang dipimpin Amerika Serikat dan Kanada justru meningkat 6,3 juta barel per hari dalam periode yang sama.

Peningkatan produksi minyak shale di AS, tampak menjadi salah satu pemicu jatuhnya harga minyak. Shale yang diproduksi AS merupakan sumber energi non-konsvensional yang diekstraksi dari fragmen bebatuan.

"Sumber energi tak biasa ini sangat hebat dan kami sambut baik sebagai salah satu potensi kekayaan minyak dunia. Tapi waktu eksploitasinya yang patut dipertanyakan," terang OPEC. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini