Sukses

Harga Emas Bakal Makin Murah?

Sejumlah data ekonomi AS akan menjadi penggerak pasar hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas masih bergerak dalam tekanan turun merespons data pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I 2015 dan angka produksi industri di Negeri Tirai Bambu tersebut pada Maret 2015.

Head Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menyebutkan, data pertumbuhan ekonomi China kuartal I 2015 mencapai 7 persen di bawah rilisan kuartal sebelumnya yang sebesar 7,3 persen.

Sementara data produksi industri bulan Maret dirilis sebesar naik 5,6 persendibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hasil ini di bawah data bulan sebelumnya yang sebesar 6,8 persen.

"Kedua data ini mengindikasikan pelambatan ekonomi China yang notabene merupakan konsumen emas besar dunia," kata Ariston dalam ulasannya, Rabu (15/4/2015).

Ariston menjelaskan, harga emas kini berada di kisaran Us$ 1.192 per ounce. Support terdekat di kisaran US$ 1.190 per ounce. Penembusan ke bawah support ini berpotensi mendorong pelemahan lanjutan ke area US$ 1.184-US$ 1.180 per ounce.

"Namun bila level support tersebut mampu bertahan,  lanjut dia, harga masih berpotensi berbalik naik (rebound) ke area US$ 1.198 per ounce," tuturnya.

Adapun faktor penggerak pasar pada hari ini adalah beberapa data ekonomi Amerika Serikat (AS) seperti data indeks manufaktur kawasan New York bulan April, data produksi industri bulan Maret dan data indeks pasar perumahan bulan April.

"Selain itu, hasil konferensi pers Bank Sentral Eropa juga mungkin bisa menggerakkan harga emas," terang Ariston. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas

Video Terkini