Sukses

Israel, Jurang Ekonomi Ekstrim antara Penduduk Arab dan Yahudi

Faktanya, lebih dari setengah keluarga Arab yang tinggal di Israel masuk ke dalam kategori penduduk miskin.

Liputan6.com, Tel Aviv - Soal kesejahteraan rakyat, Israel memiliki situasi yang lebih menipu dibandingkan negara manapun. Bukan hanya mengenai disparitas antara penduduk muslim dan Yahudi, tapi juga adanya kesenjangan yang sangat lebar antara penduduk kaya dan miskin.

Faktanya, lebih dari setengah keluarga Arab yang tinggal di Israel masuk ke dalam kategori penduduk miskin. Sebaliknya, hanya sekitar 20 persen warga Yahudi yang masuk ke dalam kategori warga miskin.

Pada 2011, pemerintah Israel bahkan pernah digempur protes terkait selisih pendapatan yang terlalu besar antara setiap warganya. Bagaimana tidak, para pengusaha akhirnya justru memonopoli sebagian besar kekayaan negara.

Saat ini, pemerintah tengah berusaha keras mengatasi berbagai isu terkait ketidaksetaraan pendapatan yang terjadi di Israel. Tapi hanya waktu yang bisa menjawab seberapa hebat langkah yang diambil pemerintah guna mengatasi masalah yang telah berlangsung sangat lama tersebut.

Berikut ulasan singkat mengenai ketidaksetaraan pendapatan yang menimpa Israel seperti dikutip dari The Richest, The Street, Haaretz.com, dan sejumlah sumber lain, Kamis (16/4/2015):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kesenjangan ekonomi melebar dengan cepat

Kesenjangan ekonomi melebar dengan cepat

Kesenjangan penduduk kaya dan miskin di Israel tumbuh lebih cepat dibandingkan negara maju manapun di dunia. Persoalan kesenjangan ekonomi bahkan telah melilit Israel selama lebih dari 20 tahun terakhir.

Sejak 1995, tingkat kesenjangan ekonomi yang terjadi di Israel terus tumbuh secara drastis dibandingkan rata-rata negara maju di seluruh dunia.

Laporan Bank Sentral Israel menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi di sana berbasis industri di bidang teknologi dan ketergantungan pada sumber daya manusia berkemampuan tinggi.

Artinya, untuk memastikan ekonominya tumbuh dengan baik dalam jangka panjang, pemerintah Israel harus segera mendorong kesetaraan pendapatan dan mobilitas sosial masyarakat.

Hanya dengan langkah tersebut, pemerintah dapat mendorong berbagai potensi yang dimiliki penduduknya.

3 dari 4 halaman

Pemicu kesenjangan ekonomi

Pemicu kesenjangan ekonomi

Bank Sentral Israel melaporkan rendahnya keterlibatan pemerintah, pertumbuhan populasi yang heterogen dan memicu disparitas menjadi persoalan utama yang memicu semakin lebarnya kesenjangan ekonomi antara penduduk kaya dan miskin di negara tersebut.

Misalnya, populasi Arab memiliki tingkat angka kelahiran yang sangat tinggi sementara tingkat partisipasinya di pasar tenaga kerja terbilang rendah.

Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita semakin rendah dan tingkat selisih pendapatan antar penduduk semakin tinggi.

Sejumlah studi juga menunjukkan, cepatnya pertumbuhan kesenjangan itu dipicu dengan penduduk berpendidikan dan tidak. Laporan yang dirilis Bank Sentral Israel menunjukkan adanya perbedaan gaji yang sangat besar antara orang berpendidikan dan tidak.

Tak hanya itu, selisih antara pekerja pria dan wanita juga tercatat sangat besar meski kini mulai mengecil.

4 dari 4 halaman

Jumlah pegawai berpendidikan berkurang

Jumlah pegawai berpendidikan berkurang

Selama beberapa tahun terakhir, tren pertumbuhan pekerja berpendidikan di Israel justru berkurang. Kondisi tersebut yang membuat selisih pendapatan antar penduduk di Israel semakin melebar.

Laporan Bank Sentral Israel menyebutkan, guna menciptakan pasokan tenaga berpendidikan baru, penting bagi pemerintah untuk mendorong kurikulum baru yang memicu siswa dari berbagai kalangan etnis untuk aktif belajar. Saat ini, pendapatan yang relatif rendah di sejumlah kalangan penduduk dapat berdampak negatif pada keturunannya.

Hal tersebut tentu saja dapat mengangggu pemupukan kualitas diri yang baik bagi para generasi muda di sana. Artinya, pendidikan dini dan peningkatan kualitas pendidikan turut menjadi salah satu jalan keluar utama yang harus segera dibesut pemerintah Israel.(Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.