Sukses

Pertamina Tak Jamin Harga Elpiji 12 Kg Tetap Hingga Lebaran

Pertamina belum memiliki rencana untuk kembali kenaikan harga elpiji 12 kg.

Liputan6.com, Yogyakarta - PT Pertamina (Persero) mengaku belum memiliki rencana untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg). Pasalnya, perseroan telah menaikkan harga elpiji tabung biru tersebut awal bulan ini dari Rp 134 ribu menjadi Rp 141 ribu per kg.

"Itu kan sudah ada beberapa kali penyesuaian. Sekarang harga sama, masih belum ada rencana penyesuaian ke depan," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Yogyakarta, seperti ditulis Jumat (17/4/2015).

Meski demikian, Wianda menyatakan, Pertamina tidak bisa memberikan jaminan bahwa harga elpiji 12 kg tidak mengalami perubahan ke depannya, terutama jelang lebaran. Pasalnya, harga elpiji yang dijual Pertamina berpatokan pada contract price (CP) Aramco.

"Jaminan sulit dilakukan. Intinya kita lihat harga saat ini masih sesuai untuk lakukan penjualan," lanjutnya.

Dia juga mengungkapkan, fokus Pertamina saat ini adalah menjaga pasokan dan ketersediaan gas tersebut di masyarakat sehingga tidak ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kekurangan pasokan dengan menaikan harga jual.

"Yang bisa kita lakukan menonitor kondisir dilapangan dan distribsui berlangsung normal. Intinya paling penting bagi Pertamina bagaimana menjamin distribusinya. Jangan sampai persediaan kurang di masyarakat. Kalau memang diperlukan, kita akan lakukan operasi pasar," jelas dia.

Namun tugas melakukan pengawasan terhadap pasokan dan ketersediaan elpiji 12 kg ini bukan semata tugas Pertamina, tetapi juga menjadi tugas dari agen, pangkalan, dan pengecer sebagai mata rantai distribusi.

"Tapi ini bukan tugas pertamina, tapi ini harus dari agen, pangkalan, penyalur harus suport. Kita minta agen jaga ketat persediaan elpiji 12 kg dan 3 kg di pangkalan dan pengecer," ungkapnya.

Sementara itu, mengenai perpindahan atau migrasi konsumen elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg akibat kenaikan harga pada awal bulan ini, Wianda memastikan bahwa hal tersebut hanya bersifat sementara saja. Pada saat ini konsumsi kedua jenis elpiji tersebut sudah kembali normal.

"Biasanya trennya berlangsung satu minggu begitu ada penyesuaian. Tapi minggu-minggu selanjutnya kembali normal. Kita upayakan ketersediaanya tidak kurang dan tersedia di masyarakat," tandasnya. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.