Disparitas Harga Menurun, Permintaan Pertamax Di Boyolali Naik

Liputan6.com, Boyolali - Volume penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax di Terminal BBM (TBBM) Boyolali, Jawa Tengah mengalami lonjakan tajam pada triwulan pertama tahun ini.

Bahkan Operation Head TBBM Boyolali Sotjipto mengatakan bahwa peningkatan penyaluran BBM beroktan 92 ini bahkan hingga mencapai lebih dari 600 persen pada triwulan pertama tahun ini.

"Triwulan pertama ini pertamax naik 638 persen, dari 2014 sebesar 19.970 KL (kilo liter) jadi 147.139 KL," ujarnya Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (17/4/2015).

Dia mengungkapkan, kenaikan ini diperkirakan karena perbandingan harga premium dan pertamax yang mendekat usai pemerintah memutuskan untuk tidak lagi memberikan subsidi pada premium dan menentukan harganya mengikuti harga minyak dunia.

Serta ditambah lagi dengan harga minyak dunia yang saat ini masih rendah. "Ini karena harganya, jadi diaspitas harga kan makin kecil. Karena itu masyarakat mulai beralih (ke pertamax)," lanjutnya.

Sementara itu, penyaluran BBM jenis premium mengalami penurunan sebesar 10 persen. Sedangkan solar mengalami kenaikan meski hanya sedikit, diperkirakan hanya sebesar 3 persen pada tahun ini.

"Kalau solar lebih karena pertumbuhan kendaraan pribadi saja. Kalau misalnya karena industri (meningkatnya jumlah truk) itu baru signifikan," kata dia.

Saat ini, TBBM Boyolali melayani penyaluran BBM untuk 230 SPBU dengan wilayah operasi antara lain, Boyolali, Surakarta, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, Karangayar, Salatiga, Semarang Selatan (Ungaran, Ambarawa, Banyubiru), Purwodadi, dan wilayah Jawa Timur seperti Pacitan, Ngawi dan Magetan.

TBBM Boyolali rata-rata menyalurkan 2656,9 KL per hari untuk premium, 1225,8 kl per hari untuk solar dan 233,3 kl per hari untuk pertamax. Sedangkan coverage days untuk BBM rata-rata 12 hari untuk premium, 24 hari untuk solar dan 193 hari untuk pertamax. (Dny/Nrm)