Sukses

Kementerian ESDM akan Bentuk Dirjen Penghematan Energi

Saat ini Konservasi Energi masih dalam bagian Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menambah direktorat jenderal baru yang khusus menangani permasalahan penghematan energi (konservasi). Direktorat tersebut akan dipimpin oleh pejabat estelon 1.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan, salah satu agenda yang harus diwujudkan dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah ketahanan energi. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian ESDM mencoba untuk mengkampanyekan penghematan energi. Hal tersebut dilakukan karena penghematan lebih mudah dilakukan dibanding dengan mencari energi baru.

"Kita harus menghemat luar biasa. Sebagai contoh, untuk bisa memberikan konstibusi 6 persen energi baru terbarukan dari total energi yang ada, kami harus berjuang setengah mati," kata Sudirman, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/4/2015). Oleh sebab itu, Kementerian ESDM lebih memilih untuk mengkampanyekan penghematan energi sambil terus berusaha meningkatkan sumber energi.

Ia menambahkan, kedepannya Kementerian ESDM akan memberikan anggaran khusus untuk menjalankan kampanye penghematan energi. Karena itu agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik sudirman berencana membuat Direktorat Jenderal Konservasi Energi yang dipimpin oleh pejabat eselon I.

Saat ini Konservasi Energi masih dalam bagian Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE). "Ini sedang kami rancang suatu ketika konservasi energi dipimpin eselon satu baru,"

Sudirman menambahkan, saat ini rancangan organisasi baru tersebut sedang diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri. "Kami sedang merancang susunan organisasi baru, jadi nanti setelah usulan disepakati langsung akan dijalankan" pungkasnya.

Sudirman juga mengungkapkan, kementerian menganggarkan dana Rp 25 triliun untuk menjalankan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2015. 40 persen dari anggaran tersebut untuk mengembangkan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). Ia melanjutkan, meski anggaran 2015 baru berjalan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri dan pimpinan lembaga untuk menyusun anggaran 2016.

Dalam menyusun anggaran tersebut harus dirombak secara keseluruhan sehingga Kementerian Lembaga tak boleh mengekor susunan yang sudah dirancang tahun sebelumnya. "Beliau menekankan, jangan semata-mata menggunakan tata cara postur APBN tahun lalu sebagai pedoman, kadang sederhana nambah 10 persen jadi pedoman. Lakukan penelaahan kalau memerlukan perubahan fundamental," kata Sudirman.

Sudirman mengungkapkan, perubahan fundamental yang akan dilakukan Kementerian ESDM dengan mengedepankan sektor EBTKE. Pasalnya, energi baru akan menjadi andalan ketahanan energi Indonesia.  Selain itu, konservasi energi perlu dilakukan untuk menghemat energi lebih baik. "Postur anggaran 2016 akan memprioritaskan pembangunan EBT jadi prioritas. Kalau selama ini EBT jadi sisipan saja, jadi pelengkap, nanti kami lihat alokasi berikan untuk EBT," tutur Sudirman.

Ia menambahkan, Kementerian ESDM akan meningkatkan anggaran dari Rp 15 triliun  menjadi Rp 25 triliun dalam rencana pengajuan anggaran pada 2015. "Itu 40 persen. Maka berapa pun yang diperoleh dari Presiden dan banggar. Kami akan menempatkan 40 persen untuk EBT," kata Sudirman. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini