Sukses

Ini yang Bikin Jokowi Masuk Daftar Orang Paling Berpengaruh Dunia

Banyak mata kini tertuju ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) lantaran dia masuk dalam daftar jajaran orang berpengaruh di dunia versi Time

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan dunia. Bagaimana tidak, mantan Walikota Solo dan juga Gubernur DKI Jakarta itu masuk dalam jajaran orang yang paling berpengaruh versi Time.

Jokowi memang bukan pertama kali menjadi sorotan media ternama tersebut. Bahkan, sebelumnya dia pernah mengisi halaman depan Time dengan judul 'A New Hope', usai memenangi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden tahun lalu.

Sosok Jokowi dikenal sebagai pengusaha yang rendah hati. Sikapnya yang toleran juga menarik perhatian banyak orang. Maka, tidak heran, dalam ulasan Time dia mendapat pujian dari Mantan Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz.

"Saya terkesan saat dia berani melawan organisasi muslim radikal yang keberatan dengan penunjukkan pada seorang wanita kristen untuk memimpin salah satu kota di DKI Jakarta pada 2013," kata dia.

Meski begitu, dia mengatakan untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Indonesia bukan perkara yang mudah.

"Dia membutuhkan seluruh popularitasnya dan lebih banyak faktor lain untuk mengatasi berbagai persoalan di Indonesia dan memberikan perubahan besar," tuturnya.

Beruntung, Jokowi juga disejajarkan oleh Presiden Amerika Barack Obama. Obama membawa arti sendiri bagi Amerika karena merupakan Presiden kulit hitam pertama di negeri adidaya tersebut.

Tak berhenti di situ, nama Jokowi juga di sejajarkan dengan Presiden China Xi Jinping. Mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengatakan Xi Jinping merupakan pemimpin China yang diprediksi paling kuat semenjak Deng Xiaoping dan Mao.

Dia dianggap memiliki visi yang jelas untuk membangkitkan negara tirai bambu. Apalagi , dia memiliki pengalaman yang luas dalam bisnis dan administrasi.

"Xi memiliki visi yang jelas membangun kembali legitimasi Partai Komunis dan memastikan umur panjang melalui kampanye anti korupsi, sementara menggunakan kekuatan itu untuk mendorong Cina 'kebangkitan' melalui gelombang kedua reformasi pasar," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini