Sukses

Investor Khawatir Laporan Kinerja Kuartal I, IHSG Ditutup Turun

Ada sebanyak 176 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 107 saham menghijau.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak di zona merah sejak pembukaan sesi pertama hingga penutupan perdagangan sesi kedua pada Senin (20/4/2015). Salah satu sentimen yang membuat IHSG terus tertekan adalah kekhawatiran laporan keuangan kuartal I 2015.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG turun 9,84 poin (0,18 persen) ke level 5.400,80. Indeks saham LQ45 melemah 0,17 persen ke level 937,15. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada hari ini.

Ada sebanyak 176 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 107 saham menghijau. Adapun 88 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 179.607 kali dengan volume perdagangan saham 12,55 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 21,52 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham consumer goods yang naik 0,88 persen, sektor saham konstruksi mendaki 0,14 persen dan sektor saham keuangan menanjak 0,43 persen.

Sedangkan sektor saham tertekan antara lain sektor saham aneka industri melemah 2,94 persen, sektor saham perkebunan melemah 1,12 persen, dan sektor saham industri dasar tergelincir 0,88 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 15 triliun. Sementara itu, aksi jual bersih investor lokal mencapai Rp 15 triliun.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham MFMI turun 25 persen, saham FORU melemah 13,16 persen, dan saham FPNI tergelincir 12 persen.

Sedangkan saham-saham yang menggerak indeks saham dan mencatatkan penguatan antara lain saham BSWD naik 14 persen ke level Rp 5.700 per saham, saham TALF mendaki 11,36 persen ke level Rp 490 per saham, dan saham KBRI mendaki 9,61 persen ke level Rp 57 per saham.

Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo menjelaskan, pada minggu kemarin, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) melaporkan penurunan kinerja kuartal I 2015.

Sebenarnya, kinerja tersebut tidak bisa menjadi patokan untuk seluruh emiten. Namun memang, banyak investor yang cukup khawatir apa yang terjadi pada Bank Danamon tersebut juga terjadi pada perusahaan lain.

"Selain itu ada juga sentimen negatif dari sisi teknikal bahwa IHSG masih ada hutang double target di 5.350," jelasnya.

Sedangkan sentimen dari luar yang mempengaruhi IHSG sehingga terus tertekan pada perdagangan hari ini adalah pembukaan keran short sell pada bursa di China. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.