Sukses

Di depan Pemimpin Dunia, Jokowi Pidato Berbahasa Indonesia

Acara yang diikuti 32 Kepala ‎Negara dan 107 delegasi negara tersebut digelar di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (21/4/2015) pagi ini, membuka ‎Asian African Business Summit (AABS) yang merupakan rangkaian acara Konferensi Asia Afrika ke-60 di Jakarta Convention Centre, Jakarta.

Acara yang diikuti 32 Kepala ‎Negara dan 107 delegasi negara tersebut  digelar di Indonesia tepatnya di Jakarta dan Bandung pada 19-24 April 2015.

Sebagai pembicara kunci, Presiden Jokowi memasuki ruangan plenary sekitar pukul 09.00 WIB. Turut mendampingi Jokowi dalam acara tersebut diantaranya adalah Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Luar Negeri Retno LP Parsudi, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani.

Acara dimulai dengan sesi foto bersama dengan beberapa perwakilan delegasi masing-masing negara dan dilanjutkan sambutan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto dengan menggunakan Bahasa Inggris.

Berbeda dengan Ketua Kadin, dalam pidato selanjutnya, Presiden Joko Widodo lebih memilih berpidato menggunakan Bahasa Indonesia.

"Sungguh merupakan kehormatan bagi saya menyambut anda semua di Jakarta pada pertemuan Asian african Business Summit 2015 ini," kata Presiden Jokowi mengawali pidatonya, Selasa (21/4/2015).

Dalam acara pembukaan tersebut Jokowi menyampaikan pidatonya kurang lebih 20 menit dan dilanjutkan dengan pembukaan ‎AABS.

Dalam pidatonya, Jokowi lebih menekankan kepada negara di kawasan Asia Afrika untuk meningkatkan kerjasamanya. Hal itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Afrika cukup tinggi, namun realisasi kerjasama antar negara di akwasan tersebut masih sangat minim.

Jokowi juga mengajak para pemerintah negara-negara di kawasan Asia Afrika untuk lebih welcome terhadap investor asing. Hal itu dicontohkan dengan dorongannya untuk menyederhanakan perizinan investasi ke negara-negara Asia Afrika.

Selama pidato, para pimpinan negara dan delegasi difasilitasi oleh panitia alat penterjemah yang sudah ditempatkan di kursi masing-masing‎.

Hal ini berbeda dengan pidato Presiden Jokowi saat menghadiri World Economic Forum (WEF) hari Senin (20/4) di Hotel Shangrila, Jakarta. Dihadapan petinggi negara juga dan ratusan pengusaha asing, Jokowi lebih memilih berpidato menggunakan bahasa Inggris. (Yas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.