Sukses

Ekonomi Belum Maju, Pengusaha Ini Klaim Investor Suka Negaranya

Sebagai anggota paling bungsu dari ASEAN dengan perekonomian yang masih terbilang rendah, Myanmar mengaku sangat bersemangat menyambut MEA.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai anggota paling bungsu dari ASEAN dengan perekonomian yang masih terbilang rendah, Myanmar mengaku sangat bersemangat menyambut terbukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Meski bukan negara yang maju secara perekonomian, tapi pimpinan perusahaan real estate multinasional Serge Pun & Associates Group, Serge Pun mengaku negaranya menjadi salah satu favorit para investor.

"Kalau ditanya, saya yakin 99 persen pengusaha dan investor akan mengaku sangat senang berbisnis di Myanmar," kata Serge saat menjadi pembicara di salah satu sesi diskusi 'World Economic Forum on East Asia 2015' di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Dia menjelaskan, Myanmar menawarkan banyak peluang bisnis di berbagai sektor, seperti energi, infrastruktur hingga jasa. Hanya memang ada masalah investasi yang tidak hanya terjadi di Myanmar.

"Saya rasa beberapa negara di Asean juga mengalami masalah dengan Birokrasi. Saya pikir di Myanmar, masalah birokrasi lebih rumit dibandingkan negara lain," terangnya.

Berbeda dengan Kamboja yang menurutnya menyediakan jembatan bagi para investor yang ingin membenamkan modalnya, di Myanmar, investor menghabiskan waktu hingga empat bulan untuk mendapat izin investasi. Meski begitu, pemerintah memberikan dukungan besar bagi para investor.

"Tapi setelah dapat izin, pemerintah akan mendukung dan mempermudah perjalanan bisnis para investor di negara kami," pungkasnya. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini