Sukses

SCMA Tebar Dividen Rp 1,02 Triliun

Program Prime Time Masih Jadi Motor Pendapatan Surya Citra Media di 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) memutuskan untuk membagi dividen Rp 70 per saham dari laba bersih tahun buku 2014 yang tercatat sebesar Rp 1,45 triliun.

Direktur Utama Surya Citra Media, Sutanto Hartono menjelaskan, dengan hasil tersebut maka dividen yang disebar ke pemegang saham mencapai Rp 1,02 triliun atau payout ratio‎ mencapai 70 persen dari total laba bersih yang diperoleh pada tahun lalu.

Menurut Sutanto, payout ratio‎ tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil RUPST pada tahun 2014. Pada RUPS tahun lalu, nilai payout ratio‎ mencapai 75 persen. "Memang iya, karena kami akan ada rencana ekspansi seperti biasa," tegas dia di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru, maka pembagian dividem maksimal dilakukan satu bulan setelah disepakati pemegang saham dalam RUPST.

Rencana ekspansi yang ditargetkan oleh SCMA untuk tahun ini adalah penguatan konten. Menurut Sutanto, tren ke depan platform dan konten akan terpisah dimana akan memiliki kontribusi tersendiri bagi perusahaan. "Jadi ke depan tidak hanya tergantung dari televisi saja tapi juga kami kembangkan yang lain, seperti misalnya di online," tegas dia.

Agenda lain yang disepakati dalam RUPST adalah memutuskan perubahan susunan jajaran Direksi dan Komisaris. Hal itu berkaitan dengan mundurnya dua direksi yaitu Grace Wiranata dan Halim Lie. Selain itu juga meninggalnya Emanuel Loe Soel yang meninggal dunia pada Oktober 2014.

Berikut susunan Komisaris dan Dewan Direksi SCMA yang baru:

Komisaris
Komisaris Utama : R Soeyono
Komisaris : Rd Alvin W Satriaatmadja
Komisaris : Jay Geoffrey Wacher
Komisaris Independen : Suryani Zaini
Komisaris Independen : Glenn M Surya Yusuf


Direksi
Direktur Utama : Sutanto Hartono
Direktur Independen : Harsiwi Achmad
Direktur : Imam Sudjarwo
Direktur : Rusmiyati Djajaseputra

Motor Pendapatan

SCMA sendiri di 2015 mentargetkan peningkatan laba lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika peningkatan laba tahun 2014 sebesar 9,7 persen, maka tahun 2015 perseroan mentargetkan pertumbuhan dengan angka di atas 10 persen. Target tersebut dijelaskannya lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan pasar industri komunikasi yang pada tahun ini diperkirakan mencapai 9 persen hingga 11 persen.

Sebagai motor pengeruk laba di tahun 2015, SCMA masih mengandalkan program-program prime time untuk dapat menarik iklan yang lebih banyak. "Prime time itu kalau di SCTV ya sinetron dan di Indosiar itu ada Dangdut Academy atau D'Terong Show," tegas Sutanto.

Mengenai belanja modal, perusahaan menganggarkan belanja modal di tahun 2015 sebesar Rp 150 miliar. Adapun anggaran tersebut akan digunakan untuk replacement beberapa teknologi yang dimiliki seperti kamera dan beberapa transmisi.

Untuk menopang pencapain laba di 2015 SCMA mengaku juga telah menaikkan tarif iklan. Saat ini perseroan sudah mendapat kontrak iklan untuk satu tahun ke depan dengan tarif yang sudah disesuaikan.

"Indosiar kenaikannya jauh lebih tinggi, karena tahun lalu kan seprti under dog, kalau SCTV kan sudah cukup premium, kalau SCTV red card growth-nya10-15 persen, kalau Indosiar bisa 20-25 persen," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.