Sukses

IHSG Dibuka Melemah 12,8 Poin, Namun Ada Potensi Penguatan

Penguatan IHSG ditopang oleh respon positif pelaku pasar terhadap pembagian dividen oleh beberapa emiten di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan hari ini. IHSG bergerak seirama dengan Bursa Asia dan juga Wall Street.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu(22/4/2015), IHSG turun tipis 8,11 poin ke level 5.452,46. Indeks LQ45 juga turun tipis 0,22 persen ke level 949,93.

Pelemahan tersebut berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG melemah ke level 5.454,23. Indeks saham LQ45 juga turun 0,20 persen ke level 948,98. Sebagian besar indeks saham acuan melemah pada perdagangan hari ini kecuali Pefindo25 yang menguat 0,12 persen ke level 480,92.

Terdapat 51 saham menghijau namun tak mampu mengangkat IHSG. Sedangkan saham yang melemah tercatat 39 saham. Sementara itu, 68 saham diam di tempat.

Di awal sesi perdagangan, total frekuensi perdagangan saham tercatat sepi yaitu 4.870 kali dengan volume perdagangan saham 145,38 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 148,14 miliar.

Secara sektoral, dari 10 sektor yang membentuk saham sebanyak tiga saham menguat dan sisanya melemah. Sektor yang mengalami penguatan adalah sektor pertambangan yang menguat 0,19 persen dan disusul oleh sektor konstruksi yang menguat 0,13 persen dan terakhir sektor perdagangan yang menguat 0,03 persen.

Mengawali pekan ini, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 13 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 13 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BSWD mendaki 22,81 persen menjadi Rp 5.600 per saham, saham ERTX menanjak 11,11 persen ke level Rp 1.000 per saham, dan saham KARW menguat 6,43 persen ke level Rp 480 per saham.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham JRPT turun 6,91 persen menjadi Rp 1.010 per saham, saham DVLA melemah 5,16 persen ke level Rp 1.745 per saham, dan saham HOTL menurun 5,07 persen ke level Rp 131 per saham.

Analis BNI Securities, Thennesia Debora menjelaskan, indeks global ditutup bervariasi pada perdagangan semalam. Pada indeks Amerika Serikat (Wall Street) Dow Jones Industrial Averange turun 0,47 persen ke level 17.950 dan Indeks S&P turun 0,15 persen ke level 2.097. Sedangkan pada indeks zona Eropa, FTSE100 menguat 0,15 persen ke level 7.063 dan DAX menguat 0,40 persen ke level 11.940.

Seiring itu, mayoritas indeks kawasan Asia juga ditutup positif, dimana Hangseng naik 2,79 persen ke level 27.850 dan Shanghai naik 1,82 persen ke level 4.294.

Pada indeks Wall Street, adapun yang menjadi katalis negatif yang menekan Dow Jones ke zona merah adalah rilis kinerja keuangan korporasi di Amerika yang mengecewakan. Para pelaku pasar cenderung wait and see menanti rilis laporan keuangan korporasi kuartal I 2015.

"Hari ini pun pelaku pasar juga menanti rilis data penjualan rumah (existing home sales) periode Maret 2015 yang diestimasi mencapai 5,045 juta lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 4,88 juta," jelasnya.

Demikian halnya dengan indeks domestik yang pada perdagangan kemarin ditutup menguat 1,1 persen ke level 5.460 seiring dengan menguatnya indeks global. Hanya sektor properti yang tercatat turun tipis 0,1 persen.

Investor asing pun juga masih mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 153 miliar. Selain itu, penguatan IHSG kemarin juga ditopang oleh respon positif pelaku pasar terhadap pembagian dividen oleh beberapa emiten di Indonesia.

"Kami memprediksikan indeks hari ini berpotensi melanjutkan penguatannya seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap kinerja emiten di kuartal I 2015," tuturnya.

Pilihan saham hari ini adalah BBRI, SMGR, PGAS, SMRA, ADHI, ELSA, ROTI dengan rentang indeks antara 5.440 hingga 5.500. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.