Sukses

Investor Wait and See, IHSG Ditutup Melemah 23,45 Poin

IHSG tidak terkoreksi terlalu dalam karena tertolong dengan kinerja UNVR.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona merah pada perdagangan Rabu (22/4/2015). Secara teknikal, IHSG masih bertahan di level suport.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG melemah hingga 23,45 poin (0,43 persen) ke level 5.437,12. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,41 persen ke level 948,06. Seluruh indeks saham acuan kompak bertengger di zona merah pada hari ini.

Ada sebanyak 103 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG. Sementara itu, 172 saham berada di zona merah sehingga menekan pergerakan IHSG. Adapun 104 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 224.881 kali dengan volume perdagangan saham 5,34 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,91 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham consumer goods yang menguat tipis 0,06 persen. Sedangkan sektor saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah sektor saham perkebunan yang naik 2,02 persen, sektor saham industri dasr yang melemah 0,93 persen dan sektor saham perdagangan yang turun 6,28 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar. Sementara itu, aksi beli bersih investor lokal mencapai Rp 100 miliar.

Saham-saham yang menopang indeks antara lain saham BSWD naik 22,81 persen ke level Rp 5.600, saham DPNS menguat 15,20 persen ke level Rp 341 dan saham FPNI melonjak 14,77 persen ke level Rp 101.

Sedangkan saham-saham yang menahan indeks saham dan mencatatkan penurunan antara lain saham LEAD turun 21,55 persen ke level Rp 1.620 per saham, saham DVLA merosot 21,20 persen ke level Rp 1.450 per saham, dan saham LMPI turun 12,12 persen ke level Rp 174 per saham.

Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo menjelaskan, secara teknikal IHSG bertahan di level suport di 5.435 hingga 5.425.  "Namun IHSG tidak terkoreksi terlalu dalam karena tertolong dengan kinerja UNVR yang kinclong," jelasnya.

Transaksi yang dicetak pada hari ini tidak terlalu besar karena memang pelaku pasar banyak mengambil posisi wait and see. Mereka lebih memilih untuk menanti laporan keuangan dari emiten perbankan. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.