Sukses

IHSG Ditutup Melemah, Kinerja Emiten Jadi Sentimen Penekan

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 200.560 kali dengan volume perdagangan saham 7,27 miliar saham.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (23/4/2015) ditutup melemah. Kinerja keuangan emiten di kuartal I 2015 menjadi salah satu menjadi sentimen pelemahan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG melemah tipis 0,91 poin (0,02 persen) ke level 5.436,21. Indeks saham LQ45 menguat 0,08 persen ke level 948,84.

Ada sebanyak 127 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG. Sementara itu, 160 saham berada di zona merah sehingga menekan pergerakan IHSG. Adapun 104 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 200.560 kali dengan volume perdagangan saham 7,27 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6 triliun.

Secara sektoral, dari 10 sektor pembentuk indeks, 6 sektor melemah sedangkan sisanya menguat. Sektor yang mengalami pelemahan terbesar adalah industri dasar sebesar 1,27 persen disusul kemudian sektor pertambangan yang melemah 1,03 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 800 miliar. Sementara itu, aksi beli bersih investor lokal mencapai Rp 700 miliar.

Saham-saham yang menekan indeks antara lain saham BSWD yang melemah 20 persen ke level Rp 4.480, Saham ARNA melemah 14,84 persen ke level Rp 660 dan saham TALF melemah 14,29n persen ke level Rp 420.

Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain saham PLIN naik 16,50 persen ke level Rp 3.495 per saham, saham ASRM naik 14,67 persen ke level Rp 1.290 per saham, dan saham AMAG naik 12,93 persen ke level Rp 358 per saham.

Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo menjelaskan, ada dua sentimen yang mendorong penurunan IHSG pada hari ini. Pertama adalah sentimen dari luar. Semula sebenarnya IHSG dibuka menguat, namun setelah indeks Hang Seng ditutup melemah maka menjalar ke beberapa bursa lain termasuk juga ke bursa Indonesia.

Sentimen yang kedua adalah sentimen dari dalam negeri. Pada hari ini PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melaporkan kinerjanya dan laba yang diperoleh berada di bawah perkiraan dari para analis.

"Kinerja tersebut memberikan sinyal bahwa kemungkinan besar kinerja emiten bank lain yang mempunyai kapitalisasi besar juga akan mengalami hal yang sama." jelasnya.  Para pelaku pasar terutama asing pun kemudian melakukan aksi jual sehingga menekan indeks.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini