Sukses

Ini Masalah Utama Pembangunan Infrastruktur RI

Masih ada sejumlah persoalan yang berpotensi menghambat pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah di bawah arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini tengah menggenjot pembangunan infrastruktur di berbagai bidang.

Meski begitu masih ada sejumlah persoalan yang berpotensi menghambat pembangunan infrastruktur di Tanah Air meski kini sektor tersebut telah mendapatkan suntikan dana dari pengalihan dana subsidi BBM beberapa waktu lalu.

"Tidak ada koordinasi. Itu yang sekarang sangat mahal di Indonesia," ujar Komisaris Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Hendri Saparini di Jakarta, Sabtu (25/4/2015).

Wanita yang juga dikenal sebagai pengamat ekonomi ini menerangkan, pemerintah harus dapat membedakan serta memberikan arahan yang jelas, mana infrastruktur yang menjadi hak masyarakat dan mana infrastruktur yang dapat diperebutkan.

Infrastruktur yang menjadi hak masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan harus diberikan bukan menjadi perebutan bisnis.

"Berikan subsidi listrik dan air misalnya, jika memang infrastruktur tersebut menjadi hak masyarakat," tuturnya.

Pengamat kebijakan publik Agus Prambagyo juga membenarkan persoalan koordinasi sebagai masalah utama pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Artinya, sebelum membangun suatu infrastruktur, Menteri PUPR harus sudah berkoordinasi dengan Mendagri terkait pembebasan wilayah dan Menhut untuk persoalan lingkungan.

"Koordinasi ini yang suka meleset. Ada masalah baru sibuk koordinasi, padahal seharusnya dilakukan sejak awal," kata Agus.

Soal pengalihan lahan, Agus juga menyarankan seharusnya bukan calo yang berperan aktif. Soal pendanaaan, Agus juga mengaku jengah karena banyaknya proyek infrastruktur yang mangkrak lantaran persoalan tersebut.

Sementara Hendri juga menerangkan, perencanaan komprehensif juga harus dibuat oleh pemerintah dan dipastikan mewakili Nawacita.(Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini