Sukses

Top 5 Bisnis: Nilai Kekayaan Laut Dunia

Berikut lima artikel paling populer di kanal bisnis Liputan6.com edisi Sabtu, 25 April 2015:

Liputan6.com, Jakarta - Jika seluruh samudera di muka bumi ini beserta isinya diibaratkan sebagai sebuah negara, maka hartanya akan melampaui kekayaan negara-negara besar seperti Rusia dan Brasil.

Berdasarkan laporan World Wide Fund for Nature (WWF) seluruh lautan di dunia ternyata bernilai hingga US$ 24 triliun atau Rp 310 ribu triliun (estimasi kurs: Rp 12.922 per dolar AS).

Cerita mengenai nilai kekayaan laut dunia tersebut menjadi artikel paling banyak dicari pembaca. Tak hanya itu, artikel mengenai pembanggunan tol Cikampek Palimanan yang bakal beroperasi sebelum bulan puasa juga menjadi berita yang memikat hati masyarakat.

Lengkapnya, berikut lima artikel paling populer di kanal bisnis Liputan6.com edisi Sabtu, 25 April 2015:

1. Berapa Nilai Ekonomi Seluruh Lautan di Dunia Beserta Isinya?

Harta dan kekayaan seluruh lautan di dunia (Foto: CNBC)

Seisi lautan di dunia juga dapat mencetak penghasilan sekitar US$ 2,5 triliun dalam bentuk barang dan jasa setiap tahunnya. Dengan begitu, jika diibaratkan sebagai negara, samudera beserta seluruh isinya dapat menduduki posisi negara dengan perekonomian terbesar ketujuh di dunia.

Nilai aset lautan di dunia ini ditentukan oleh empat komponen yaitu, sumber daya berupa produk senilai US$ 6,9 triliun, pantai produktif senilai US$ 7,8 triliun, perdagangan atau transportasi senilai US$ 5,2 triliun dan penyerapan karbon yang bernilai US$ 4,3 triliun.

2. Tol Cikampek-Palimanan Bakal Beroperasi Sebelum Bulan Puasa

(Foto: Bima Firmansyah/Liputan6)

Pemerintah kini tengah membangun Tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) untuk mengurai kemacetan arus mudik lebaran tahun ini. Menteri Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono mengatakan, jalan tol tersebut akan mulai beroperasi sebelum memasuki bulan puasa.

"Kami usahakan tol Cikampek-Palimanan sudah bisa selesai dan beroperasi akhir Mei ini, kalau tidak ya pertengahan Juni. Ya kami targetkan, sebelum bulan puasa sudah bisa digunakan," terang Basuki.

3. Beri Menteri Jatah 2 Mobil, Ini Klarifikasi Kemenkeu

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan menggunakan mobil berpelat nomor RI 35, Jakarta, (27/10/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan klarifikasi terkait pemberian fasilitas kendaraan bagi pejabat di kementerian dan lembaga yang memunculkan polemik di masyarakat. Salah satunya, berkaitan dengan pemberian dua mobil bagi menteri dan pejabat setingkatnya.

"Berkenaan dengan munculnya polemik di beberapa media massa terkait penetapan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 76/PMK.06/2015 tanggal 14 April 2015 tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas Operasional Jabatan Di Dalam Negeri, agar tidak menimbulkan persepsi yang salah di masyarakat, perlu kami berikan penjelasan," jelas Juru Bicara Kementerian Keuangan, Arif Baharudin.

4. Tengkorak Dinosaurus Ini Dibanderol Rp 23,3 Miliar, Minat Beli?

Tengkorak dinosaurus dijual seharga Rp 23,3 miliar (Foto: CNN Money)

Sebagai hewan yang dikenal sudah punah, dinosaurus ternyata mampu mendatangkan untung besar bagi manusia zaman sekarang.

Bayangkan saja, sebuah fosil dinosaurus yang ditemukan pria asal Montana, Amerika Serikat Ray Novakovich, kini akan dijual dengan harga minimum US$ 1,8 juta atau Rp 23,3 miliar (estimasi kurs: Rp 12.927 per dolar AS).

5. Petral Bubar, Pertamina Harus Lebih Transparan Soal Pengadaan BBM

Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

PT Pertamina (Persero) diminta lebih transparan terkait pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak mentah, untuk mencegah praktik pemburu rente pasca pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral).

Analis Energi dari Bower Group Asia Rangga D. Fadilla mengatakan pembubaran Petral adalah langkah logis, setelah fungsi Petral dalam pengadaan BBM dan minyak mentah diambilalih Integrated Suply Change (ISC) sehingga kehadiran Petral tidak lagi dibutuhkan. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini