Sukses

Weekly Top 5 Bisnis: Ekspor Pempek Indonesia Jadi Terpopuler

Berikut lima artikel paling populer di kanal bisnis Liputan6.com, pada 20-25 April 2015:

Liputan6.com, Jakarta - Penikmat makanan khas Palembang, Pempek ternyata tidak hanya berasal dari negeri sendiri, tapi juga sudah terkenal hingga negara tetangga. Bahkan, volume ekspor Pempek mencapai 6 ton dalam sehari.

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin juga mengapresiasi geliat industri pangan olahan di Sumatera Selatan. "Teman-teman kita di sini sukses mengekspor pempek ke beberapa negara, Malaysia, Brunei dan Thailand," ujarnya.

Artikel tentang suksesnya ekspor pempek ini menjadi berita yang paling dicari pembaca Liputan6.com dalam pekan ini. Selain itu masih ada beberapa  artikel lain yang menarik perhatian.

Lengkapnya, berikut lima artikel paling populer di kanal bisnis Liputan6.com, pada 20-25 April 2015:

1. Dalam Sehari, RI Ekspor Pempek 6 Ton ke Negara Tetangga



Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera selatan, Permana, pelaku usaha Pempek terus mengolah cita rasa hingga dapat diterima konsumen manca negara. "Volume ekspor Pempek mencapai 6 ton per hari," ujarnya.

Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin mengatakan, popularitas Pempek kian mencuat setelah banyaknya kegiatan besar yang digelar di Sumsel. Bahkan untuk perayaan hari besar atau kegiatan tertentu juga, permintaan Pempek di dalam negeri dan luar negeri bisa lebih dari 6 ton per harinya. "Banyak jenis Pempek kita, termasuk Pempek dos juga banyak yang berminat," candanya.

2. Madagaskar Minati Pesawat dan Kapal Buatan RI

CN235 MPA (Airliners.net)

Salah satu negara kepulauan di benua Afrika, Madagaskar, tertarik untuk membeli pesawat dan kapal buatan Indonesia. Pesawat dan kapal buatan Indonesia dipandang cocok dengan karakteristik negara kepulauan.

Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi menjelaskan, PT Dirgantara Indonesia dan PT PAL (Persero) telah mengikuti beberapa pameran di luar negeri. Dalam pameran tersebut adalah beberapa negara yang ingin untuk membeli produk dalam negeri tersebut salah satunya adalah Madagaskar.

3. Di depan Pemimpin Dunia, Jokowi Pidato Berbahasa Indonesia

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping (kiri) serta sejumlah Kepala Negara mengikuti 'Historical Walk' dalam rangkaian Peringatan Konferensi Asia Afrika 2015, di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jumat (24/4). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (21/4/2015), membuka ‎Asian African Business Summit (AABS) yang merupakan rangkaian acara Konferensi Asia Afrika ke-60 di Jakarta Convention Centre, Jakarta. Acara yang diikuti 32 Kepala ‎Negara dan 107 delegasi negara tersebut digelar di Indonesia tepatnya di Jakarta dan Bandung pada 19-24 April 2015.

Sebagai pembicara kunci, Presiden Jokowi memilih berpidato menggunakan Bahasa Indonesia. "Sungguh merupakan kehormatan bagi saya menyambut anda semua di Jakarta pada pertemuan Asian african Business Summit 2015 ini," katanya.

4. Dari Pengangguran, Wanita Ini Jadi Pengusaha Kaya

Michelle Mone (Foto: Business Insider)

Pengusaha lingerie asal Inggris, Michelle Mone merupakan sosok wirausaha handal sekaligus merupakan wanita penuh inspirasi dalam berbisnis. Hidup Mone sekarang memang tampak sangat glamor, tapi siapa sangka, wanita berusia 43 tahun ini ternyata pernah mengarungi masa muda yang sangat sulit.

pendiri merek lingerie ternama, Ultimo ini lahir pada 8 Oktober 1971 di East End of Glasgow. tumbuh di sebuah kota kecil dan berhenti sekolah saat berusia 15 tahun. Selama di sekolah, dirinya sering mendapatkan perlakuan kasar dari teman-temannya. Secara akademis, dirinya juga terbilang tak terlalu pintar.

5. Pertalite Incar Kendaraan Tahun Muda

Pemilik kendaraan diarahkan untuk mengisi kendaraan mereka dengan Solar non-subsidi dan Pertamax Dex, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Pertamina (Persero) mengungkapkan Produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru pertalite cocok untuk kendaraan produksi di atas tahun 2000. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, kendaraan yang diproduksi di atas tahun 2000, seharusnya mengkonsumsi BBM dengan kadar Research Octane Number (RON) 92.

Dengan kehadira BBM yang harganya lebih murah dari Pertamax 92, pertalite menjadi solusi bahan bakar kendaraan tersebut. "Karena posisinya berada pada Premium dan pertamax, ya harganya sekitar itu. Untuk kendaraan keluaran 2000 yang menggunakan BBM di atas RON92," kata Dwi. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.