Sukses

Rupiah Masih Tertekan Hingga Akhir Semester I

Realisasi pembagian dividen oleh sejumlah perusahaan membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tertekan.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih tertekan hingga kuartal II 2015. Rupiah akan bergerak di kisaran 13.000-13.500 per dolar AS pada akhir 2015.

Head of Indonesia Equity Research PT Citigroup Securities Indonesia, Ferry Wong menuturkan, realisasi pembagian dividen membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar terus tertekan hingga kuartal II 2015. Selain itu, nilai tukar rupiah belum kunjung membaik didorong dari Indonesia masih mengandalkan sumber daya alam terutama komoditi untuk ekspor. Padahal harga komoditas cenderung turun.

"Permintaan terhadap dolar masih tinggi di Indonesia. Ada ketidakseimbangan permintaan dan persediaan dolar sehingga rupiah belum kunjung membaik," kata Ferry, saat berkunjung ke redaksi Liputan6.com, Senin (27/4/2015).

Ditambah bila bank sentral AS menaikkan suku bunga acuannya pada 2015 maka itu memberi sentimen negatif ke rupiah. Melihat kondisi itu, Ferry memperkirakan, rupiah masih akan berada di kisaran 13.000-13.500 per dolar AS hingga akhir 2015.

Meski demikian, nilai tukar rupiah masih berpeluang menguat asalkan pemerintah melakukan sejumlah perbaikan di infrastruktur dan struktur ekonomi. Ferry mengatakan, rupiah dapat memiliki posisi baik dalam 5-10 tahun ke depan asal pemerintah Indonesia lebih menggenjot industri manufaktur. Dengan menggenjot industri manufaktur maka ekspor Indonesia tak hanya mengandalkan komoditas saja.

"Akan tetapi industri manufaktur itu dapat berjalan bila infrastruktur juga baik. Itu butuh 5-10 tahun lagi," tutur Ferry.

Selain itu, Ferry juga mengharapkan, pasar obligasi korporasi juga dapat meningkat. Hal itu mengingat perusahaan Indonesia lebih mengandalkan pinjaman perbankan. "Obligasi korporasi harus ditingkatkan mengingat pinjaman itu masih banyak dipegang bank," kata Ferry.

Dari sejak awal tahun, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sudah melemah sekitar 3 persen. Rupiah berada di kisaran 12.545 per dolar AS pada 2 Januari 2015 menjadi 12.922 pada Jumat 24 April 2015.

Seperti diketahui, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menunjukkan rupiah menguat 19 poin menjadi 12.922 per dolar AS pada 27 April 2015 dari periode 24 April 2015 di kisaran 12.941 per dolar AS.

Berdasarkan data valuta asing Bloomberg, rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah dari penutupan perdagangan kemarin di kisaran 12.922 per dolar AS pada Jumat 24 April 2015 menjadi 12.937 per dolar AS pada Senin pekan ini. Gerak rupiah di kisaran 12.909,80-12.962,50 pada hari ini. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini