Sukses

Bak Gadis, Proyek Kereta Cepat RI Diperebutkan Dua Negara

Proyek kereta cepat tersebut merupakan bagian dari proyek unggulan di masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan serius menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Alhasil, Jepang dan China mulai berlomba-lomba menawarkan kepada pemerintah untuk menggarap dan membiayai proyek ini.

Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan mengakui jika proyek kereta cepat tersebut merupakan bagian dari proyek unggulan di masa pemerintahan Presiden Jokowi.

"‎Bagus dong, kalau 1 gadis diperebutkan banyak orang kan gadisnya tinggal milih mana yang disuka, kira-kira begitu," tegas Luhut di Jakarta, Senin (27/4/2015).
 
Luhut memiliki pandangan sendiri tentang kemampuan kedua negara tersebut. Menurutnya, apa yang ditawarkan Jepang mempunyai ruang lingkup yang lebih luas terlebih mengenai kajiannya proyek kereta cepat ini.
 
Namun begitu, dia memastikan akan tetap membandingkan tawaran China dalam proyek pembangunan transportasi massal ini mengingat kesepakatan detail pembangunan telah ditandatangani China dan Indonesia saat perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta beberapa waktu lalu.
 
Pada KAA, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jin Ping pada Rabu (22/4/2015).
 
Dalam pertemuan  tersebut, Jokowi menagih Presiden Xi Jin Ping untuk segera merealisasikan pe‎mbangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
 
"Tadi sudah bukan kesepakatan lagi, karena kita sudah bertemu tidak sekali dua kali, pertemuan tadi adalah menagih implementasi dari kesepakatan yang kita lakukan yang lalu," kata Jokowi kala itu.
 
China pun diharapkan dapat mengimplementasikan pembangunan kereta cepat tersebut dalam tahun ini. Hanya saja hal itu pasti akan dilakukan secara bertahap.
 
"Karena kita ingin implementasi dalam 5 tahun ke depan, kita memang kejar terus untuk kesepakatan itu bisa langsung dilaksanakan," tegas dia.‎ (Yas/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.