Sukses

Lepas 254 Calon TKI ke Korsel, Ini Wejangan Kepala BNP2TKI

Kepala BNP2TKI Nusron Wajid melepas 254 TKI ke Korsel pada Senin (27/4/2015).

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid melepas 254 calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Korea Selatan (Korsel).

Kepada para TKI ini, Nusron meminta agar mereka waspada terhadap ideologi di luar negeri, jangan boros serta jaga nama baik bangsa dan negara.

“Sejauh ini ada 16 TKI yang diduga mengikuti pengajian yang berkaitan dengan ISIS di Korea Selatan.. Orang Indonesia di luar negeri banyak yang menjadi sasaran perekrutan ISIS. Jadilah TKI yang berpegang teguh kepada Pancasila dan NKRI, hargailah agama lain,” kata Nusron, seperti dikutip Selasa (28/4/2015).

Kepala BNP2TKI mengutarakan hal tersebut ketika memberi pengarahan sekaligus melepas keberangkatan 254 Calon TKI ke Korea Selatan berdasarkan program Government to Government (G to G). Turut hadir  Deputi Penempatan BNP2TKI, Agusdin Subiantoro.

Ke-254 TKI ini diberangkatkan ke Korsel Senin (27/4/2015) sore. Menurut data BNP2TKI, dari ke-254 TKI tersebut, sebanyak 180  orang bekerja di sektor manfaktur serta 75 orang lainnya bekerja di sektor perikanan. Dengan komposisi jumlah pria 245 orang dan wanita 10 orang.

Dalam kesempatan itu, Nusron Wahid mengingatkan tentang godaan untuk menjadi konsumtif. “Jangan lupa menabung, setelah kembali ke Indonesia jangan mendaftar jadi TKI lagi. Saat ini Pemerintah sedang mengkaji agar 20 persen gaji TKI nantinya menjadi deposit, agar ketika nanti pulang uang tidak habis dan dapat digunakan untuk modal usaha. Setelah pulang ke tanah air, TKI diharapkan juga dapat menyumbangkan ilmu yang didapat selama bekerja di luar negeri,” terang dia.

Kepala BNP2TKI menganggap menjadi TKI ke Korea Selatan merupakan proses hijrah, karena niat berangkat ke luar negeri adalah memperbaiki nasib diri sendiri dan taraf hidup keluarga. Niat awalnya yang harus ditata ucap. Semua kembali pada niat. Namanya orang bekerja itu banyak godaannya.

Sementara itu  Deputi Penempatan BNP2TKI, Agusdin Subiantoro menyatakan, Indonesia memperoleh kuota 5.800 dari total 55.000 kuota lowongan pekerjaan yang dibuka oleh Korea dan Indonesia merupakan negara yang paling besar kuotanya dibandingkan negara lain. "Itu artinya Korea Selatan masih mempercayai Indonesia " ujar Agusdin.

Tambah Agusdin, sejak Januari 2015 telah diberangkatkan 1.700 TKI ke Korea Selatan dan pada tahun 2015 ini, proses penempatan TKI ke Korea sudah menggunakan sistem online.

Dia berpesan agar tidak menjadi TKI kaburan, karena Indonesia bisa di-suspend dan tidak boleh mengirimkan TKI lagi ke Korea.(Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini