Sukses

Saham Ambruk, 2 Bos Twitter Kehilangan Duit Rp 9,73 Triliun

Dua pendiri Twitter Inc. Evan Williams dan Jack Dorsey kehilangan hampir Rp 9,73 triliun lantaran nilai saham perusahaan turun

Liputan6.com, San Francisco - Dua pendiri Twitter Inc. Evan Williams dan Jack Dorsey kehilangan hampir US$ 750 juta atau Rp 9,73 triliun setelah nilai saham perusahaan turun pada perdagangan Selasa (28/4/2015) waktu setempat. Penurunan nilai saham Twitter itu terjadi setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartal pertama yang jatuh di bawah ekspektasi. (kurs: Rp 12.967/US$)

Melansir laman Bloomberg, Rabu (29/4/2015), perusahaan yang bergerak di bisnis microblogging tersebut juga memangkas prediksi penjualannya mengingat Twitter kini tengah bekerja keras menarik lebih banyak pengguna dan pemasang iklan.

Akibat pengumuman perusahaan yang tidak sesuai ekspektasi, nilai saham Twitter tercatat merosot hingga 18 persen. Williams, pemilik 7,5 persen saham Twitter, kehilangan harta hingga hampir US$ 525 juta akibat penurunan tersebut.

Jack Dorsey (Foto: Reuters)

Sementara Dorsey, yang juga merupakan pemilik Square Inc., kehilangan harta kekayaan sebesar US$ 225 juta. Dengan begitu, lantaran penurunan nilai saham perusahaan, dua bos Twitter tersebut kehilangan harta hingga US$ 750 juta atau Rp 9,73 triliun.

"Tak ada yang senang melihat harga saham jatuh seperti itu. Tapi jujur saja, saya memiliki target bisnis jangka panjang untuk Twitter, dan tentu saja, sangat mudah jatuh bangun di pasar saham," ungkap Williams.

Co-Founder Twitter Evan Williams (Foto: ted.com)

Pendapatan Twitter kini menjadi perhatian sekaligus kekhawatiran baru bagi para investor. Sepanjang tahun lalu, para investor juga sibuk mengkritik pertumbuhan pengguna Twitter yang terbilang lamban.

Perusahaan mengumumkan penjualan saham Twitter akan berkisar di level US$ 470 juta hingga US$ 485 juta pada kuartal II 2015. Target tersebut lebih rendah dari rata-rata proyeksi para analis di angka US$ 538,1 juta.

Perusahaan yang berbasis di San Francisco tersebut juga memangkas prediksi pendapatan sepanjang tahun menjadi US$ 2,17 miliar hingga US$ 2,27 miliar. Padahal kisaran sebelumnya bernilai lebih tinggi yaitu US$ 2,3 miliar hingga US$ 2,35 miliar. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.