Sukses

Pangkas Proyeksi Pendapatan, Saham Twitter Langsung Rontok

Analis menilai, Twitter tampak kehilangan momentum sehingga mendapatkan respons besar dari pelaku pasar.

Liputan6.com, New York - Twitter Inc. melaporkan pendapatan perusahaan pada kuartal I-2015 lebih rendah dari estimasi dan memangkas proyeksi pendapatan sepanjang tahun lantaran lemahnya permintaan iklan saat ini. Pemangkasan proyeksi pendapatan Twitter ini membuat saham perusahaan rontok hingga 24 persen pada perdagangan Selasa 28 April 2015 waktu setempat.

Melansir laman Reuters, Rabu (29/4/2015), pertumbuhan pengguna Twitter mulai melambat pada April meskipun target pertambahan pengguna tercapai pada akhir kuartal I 2015.

Twitter memprediksi, pendapatan perusahaan sepanjang 2015 akan turun menjadi US$ 2,17 miliar- US$ 2,27 miliar. Padahal kisaran proyeksi pendapatan sebelumnya bernilai lebih tinggi yaitu US$ 2,3 miliar hingga US$ 2,35 miliar.

Pihak Twitter mengatakan, periklanan yang ditujukan untuk mendorong para pengguna mengklik situs iklan di aplikasinya ternyata tidak mendatangkan pendapatan yang diharapkan. Pemasang iklan akhirnya membatasi pengeluarannya dan jumlah klik di iklan Twitter jatuh.

Tapi CFO Twitter Anthony Noto perusahaan tersebut memprediksi adanya peningkatan kinerja pada semester II 2015. Pihak perusahaan menjelaskan, pendapatan meningkat menjadi US$ 436 juta pada kuartal I dari US$ 250,5 juta tahun sebelumnya.

Namun sayang, pendapatan yang dicetak Twitter lebih rendah dibandingkan prediksi para analis senilai US$ 456,8 juta. Para investor kini mulai mengkhawatirkan performa keuangan Twitter ke depan terlebih setelah perusahaan memangkas proyeksi pendapatannya.

"Semuanya tampak lebih lemah dari ekspektasi. Twitter tampak kehilangan momentum yang kemungkinan mengundang reaksi lebih besar dari apa lingkungan bisnis normal," ujar analis SterneAgee CRT Arvind Bhatia.

Pengguna aktif Twitter per bulan tercatat meningkat 18 persen dari tahun sebelumnya hingga 302 juta. Angka pertambahan pengguna sesuai dengan ekspektasi para analis. (Sis/Ahm)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.