Sukses

Minim Sentimen Positif, Laju IHSG Bakal Bervariasi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.005-5.285 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal bergerak variatif pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sejumlah sentimen global dan aksi beli pemodal secara bertahap akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih akan berlanjut menguji support 5.005. Bila level support belum dijebol, William memprediksi, IHSG mengalami technical rebound.

"Target resistance terdekat berada di level 5.285. Saat ini momen untuk melakukan akumulasi beli pada investor jangka panjang dengan pemilihan saham yang selektif," ujar William dalam ulasannya, Kamis (30/4/2015).

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG bergerak variatif di kisaran 5.021-5.150 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Sejumlah sentimen yang mempengaruhi laju IHSG antara lain dari Amerika Serikat (AS) akan merilis data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang diperkirakan ke level 1,27 persen QoQ dari sebelumnya 2,2 persen QoQ. Pemerintah AS juga akan merilis data pending home sales yang sebelumnya berada di level 3,1 persen MoM.

"Dari Jepang juga akan merilis data industrial production yang diperkirakan ke level -1,16 persen MoM dari sebelumnya -3,1 persen MoM. Selain itu juga akan diumumkan data BoJ interest decision yang diperkirakan stagnan," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG merosot 136,59 poin (2,61 persen) ke level 5.105,56. Saat ini, level IHSG berada di bawah penutupan perdagangan saham 2 Januari 2015 di kisaran 5.242. Indeks saham LQ45 turun 3,45 persen ke level 877,29. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan pada hari ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Investor Jangan Panik

Investor Jangan Panik

Analis PT BNI Securities, Thendra Crisnanda mengatakan, kondisi bursa saham tertekan sekarang dapat dimanfaatkan oleh investor jangka menengah-panjang. Investor dapat melakukan akumulasi beli saham memiliki fundamental baik secara bertahap.

"Kami merekomendasikan untuk membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, dan PT Jasa Marga Tbk. Valuasi keempat saham itu sudah cukup fair dengan penurunan harga saham tajam," kata Thendra saat berbincang dengan Liputan6.com.

Thendra pun mengingatkan investor tidak panik di tengah indeks saham tertekan. Lantaran kondisi ekonomi Indonesia akan membaik pada kuartal II 2015. Hal itu didukung dari realisasi belanja pemerintah untuk pembangunan infrastruktur di tengah konsumsi masyarakat turun.  

"PT BNI Securities pun belum merevisi target IHSG pada 2015. Target IHSG secara moderat di level 5.750, dan posisi terendah di level 5.000," ujar Thendra. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.