Sukses

IHSG Jatuh 17 Poin di Awal Sesi Perdagangan

Tekanan belum mereda sehingga mendorong IHSG melemah 17,63 poin ke level 5.087,92 pada pra pembukaan perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum berhenti di awal sesi perdagangan saham pada Kamis pekan ini. Hal ini mengikuti laju bursa saham Asia yang juga tertekan seiring pertumbuhan ekonomi AS hanya naik tipis.

Pada pra pembukaan perdagangan saham Kamis (30/4/2015), IHSG turun 17,63 poin (0,35 persen) ke level 5.087,92. Indeks saham LQ45 melemah 0,86 persen ke level 869,73. Sebagian besar indeks saham acuan melemah pada pagi ini kecuali indeks saham DBX naik 0,14 persen ke level 707,05 dan indeks saham Pefindo25 mendaki 0,09 persen ke level 438,23.

IHSG pun masih betah di zona merah pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG tergelincir 50,76 poin (0,99 persen) ke level 5.054,79.

Ada sebanyak 71 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 28 saham menghijau dan 44 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.520 kali dengan volume perdagangan 99,72 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 269,47 miliar. Berdasarkan data RTI, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di posisi 12.936.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham terkoreksi yang dipimpin sektor saham aneka industri turun 2,88 persen. Sektor saham manufaktur tergelincir 1,96 persen dan sektor saham industri dasar melemah 1,81 persen.

Investor asing masih melanjutkan aksi jual meski terbatas. Aksi jual investor asing mencapai Rp 13 miliar. Sementara itu, pelaku pasar domestik melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 17 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan keuntungan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham LTLS naik 2,24 persen ke level Rp 685 per saham, saham EXCL mendaki 2,24 persen ke level Rp 4.075 per saham, dan saham ELSA menanjak 1,72 persen ke level Rp 590 per saham.

Saham-saham berkapitalisasi besar pun masih tertekan pada pagi ini. Saham ASII turun 4,23 persen ke level Rp 6.800 per saham, saham UNVR turun 3,91 persen ke level Rp 40.600 per saham, dan saham SMGR tergelincir 3,28 persen ke level Rp 12.550 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, pergerakan IHSG masih akan berfluktuaktif namun diharapkan tekanan jual mulai reda. Sejumlah katalis seperti hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve cukup positif bagi pasar.

Selain itu, David menambahkan, kenaikan harga minyak mentah dan peluang penguatan rupiah dapat memicu aksi beli selektif di tengah harga saham sektoral yang sudah relatif murah. "IHSG diperkirakan bergerak volatile dengan support di 5.050 dan resistance 5.140," kata David. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini