Bursa Asia Merosot Saat Hari Buruh

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia merosot pada perdagangan saham Jumat pekan ini diikuti Wall Street seiring kinerja perusahaan lemah. Selain itu, dolar Amerika Serikat (AS) tertekan terhadap enam mata uang utama lainnya.

Indeks saham MSCI Asia Pacifik di luar Jepang turun 0,4 persen. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,4 persen. Indeks saham Australia naik 0,3 persen. Bursa saham Asia kemungkinan relatif tenang seiring sejumlah bursa di Asia dan Eropa libur untuk peringati hari buruh internasional atau disebut May Day.

Sementara itu indeks Dollar AS berada di posisi 94,82 di awal perdagangan setelah tergelincir sekitar 3,7 persen pada April. Level itu menyentuh level terendah lebih dari dua bulan di kisaran 94,39.

Pada hari ini, investor juga akan fokus pada rilis data ekonomi China terutama indeks purchasing managers. Indeks ini mengukur kekuatan aktivitas manufaktur terutama di China. Lalu investor juga melihat kemungkinan pemerintah akan mengambil langkah-langkah stimulus tambahan.

Sebelumnya di Wall Street, indeks saham acuan utama membukukan keuntungan moderat pada April 2015. Meski demikian, tiga indeks saham acuan utama itu turun lebih dari 1 persen pada perdagangan saham Kamis waktu setempat.

Optimistis terhadap data ekonomi AS menghidupkan kembali harapan kalau The Federal Reserve AS dapat menaikkan suku bunga pada 2015. Apalagi setelah klaim pengangguran AS turun, ditambah ada kenaikan belanja konsumen dan kenaikan aktivitas bisnis.

"Pandangan kami tetap kalau September adalah waktu lebih mungkin untuk kenaikan suku bunga pertama. Akan tetapi kami berharap beberapa komite berdebat untuk menaikkan suku bunga pada Juni," tulis Analis Barclays. (Ahm/)