Sukses

Data Makro Ekonomi Dorong Laju IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi dan perundingan utang Yunani.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak positif pada perdagangan saham sepekan ini. Lantaran secara teknikal indeks saham terus tertekan pada perdagangan saham pada pekan lalu.

Analis PT Investasi Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, kenaikan IHSG pada pekan ini cenderung terbatas. "Kalau saya, ada peluang rebound. Kemarin tertekan cukup banyak. Aksi jual investor asing berkurang, yang lain laba korporasi sudah banyak keluar terutama blue chip di bawah ekpektasi pasar," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (4/5/2015).

Dia mengatakan, pekan ini data ekonomi makro yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) turut menjadi sentimen positif indeks saham. "Inflasi seharusnya terkendali, karena ekonomi melambat kalau ekonomi melambat inflasi pasti rendah," kata dia.

Pihaknya menuturkan, memang sejumlah kekhawatiran masih menghantui pelaku pasar untuk akumulasi saham. Hal itu menimbang perundingan utang Yunani serta kepastian The Federal Reserce untuk menaikkan suku bunga acuan. "Memang sedang hati-hati Yunani perundingan masih berlangsung. The Fed tidak ada kepastiannya," ujar Hans.

Pada pekan ini, IHSG bergerak pada level support 5.000-4.900 kemudian resistance pada level 5.250-5.350.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG berpeluang berbalik arah (rebound) pada pekan ini. Hal itu disebabkan oleh meredanya tekanan aksi jual investor asing.

"Meski secara tren masih dalam pelemahannya namun, dengan asumsi dan harapan aksi jual akan mereda maka kami berharap agar IHSG dapat mengalami rebound meski tipis," tutur Reza.

Dia mengatakan, dengan kondisi yang demikian pelaku pasar bisa memanfaatkannya untuk akumulasi saham. Reza memprediksi, IHSG berada pada rentang support 4.989-4.995 dan resistance pada level 5.178-5.200.

Untuk saham, Hans merekomendasi akumulasi beli pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Express Trasindo Utama Tbk (TAXI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

IHSG turun 6,4 persen dari 5.435,35 pada penutupan perdagangan saham 24 April 2015 menjadi 5.086,42 pada penutupan perdagangan saham 30 April 2015. Selama sepekan, investor asing melakukan aksi jual bersih mencapai Rp 7,08 triliun. Kapitalisasi pasar saham turun Rp 332 triliun dari Rp 5.479 triliun pada 24 April 2015 menjadi Rp 5.147 triliun pada 30 April 2015. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.