Sukses

Menanti Kebijakan Bank Sentral Australia, Bursa Asia Menguat

Pelaku pasar menantikan hasil pertemuan bank sentral Australia sehingga mempengaruhi laju bursa saham Asia.

Liputan6.com, Sydney - Bursa saham Asia cenderung bergerak menguat secara perlahan pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Investor menunggu arah kebijakan pemerintah Australia untuk menyuntikkan stimulus ekonomi.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,19 persen. Indeks saham Australia menguat 1,1 persen. Investor apakah bank sentral Australia akan memangkas suku bunga ke level terendah 2 persen. Pemangkasan suku bunga dapat menekan dolar Australia. Meski demikian, saat ini dolar Australia cenderung stabil.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng dibuka naik 0,6 persen ke level 28.295,72. Indeks saham Shanghai melemah tipis 0,1 persen ke level 4.476,15.

Volume perdagangan saham bursa Asia pun cenderung tipis mengingat bursa saham Jepang, Korea Selatan dan Thailand libur. Bursa saham Jepang libur merayakan Children's Day. Demikian mengutip laman Reuters, Selasa (5/5/2015).

Di pasar komoditas, harga minyak Brent turun menjadi US$ 66,39 per barel setelah menyentuh level tertinggi US$ 67,10. Sedangkan harga minyak mentah acuan Amerika Serikat (AS) ke level US$ 58,88.

Sebelumnya bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan saham Senin waktu New York. Indeks saham Dow Jones naik 0,26 persen, lalu diikuti indeks saham S&P 500 mendaki 0,29 persen dan indeks saham Nasdaq menanjak 0,23 persen.
Penguatan bursa saham AS juga didukung dari saham Berkshire Hathaway Inc mendaki 1,62 persen. Hasil asuransi dan investasi Berkshire yang mengalahkan perkiraan telah memberikan sentimen positif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.