Sukses

Menteri Susi: Jangan Sampai Indonesia Impor Ikan

Melalui berbagai regulasi yang dikeluarkan Menteri Susi sejak menjabat pada November 2015, penangkapan ikan secara ilegal telah berkurang.

Liputan6.com, Jakarta - Tak diragukan lagi, Indonesia memang dianugerahi berbagai sumber daya alam kelautan yang melimpah. Dengan kekayaan sumber daya alam kelautan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengingatkan, jangan sampai Indonesia menjadi negara pengimpor ikan.

"Dulu Indonesia berperan sebagai produsen minyak. Tapi sekarang, negara kita telah menjadi importir minyak. Jangan sampai ikan saja kita harus impor, harus pergi ke Maldives untuk menikmati keindahan pulau," tutur Susi di acara peluncuran Sail Tomini dan Festival Boalemo 2015 di Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Susi meminta seluruh masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya kelautan Indonesia secara bijak. Artinya membangun ekonomi melalui sumber daya alam kelautan juga harus dibarengi dengan kegiatan menjaga. Menurutnya, sustainability, adalah faktor yang paling penting dalam memanfaatkan potensi kelautan nasional.

"Pengelolaan tanpa sustainability tak akan bermanfaat untuk generasi bangsa. Saya ingatkan pada para nelayan untuk menghindari penangkapan ikan dengan metode yang berbahaya bagi lingkungan," ujarnya.

Dia menerangkan, melalui berbagai regulasi yang dikeluarkan sejak menjabat pada November tahun lalu, penangkapan ikan secara ilegal telah berkurang. Sekarang tinggal bagaimana pemerintah daerah ikut mengkampanyekan pola penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan menjaga sumber daya alam kelautan yang melimpah di Tanah Air.

Susi juga berharap, orang berikutnya yang akan menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dapat mempertahankan berbagai kebijakan dan peraturan yang terbukti berdampak positif bagi bidang kelautan Indonesia.

Menteri Susi juga mengungkapkan, untuk mengembangkan potensi kelautan nasional, Menteri Susi berencana membangun landasan pesawat (run way) dan pelabuhan jeti pada setiap pulau kecil yang memiliki potensi kelautan.

Dia mengungkapkan, hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pengiriman hasil perikanan pulau-pulau tersebut, baik untuk domestik maupun di ekspor ke negara lain. "Kita akan buat pelabuhan besar, khusus untuk pelabuhan perikanan. Karena pemerintah sekarang gila-gilaan soal infrastruktur," ujar Susi. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.