Sukses

Perlambatan Ekonomi Diyakini Tak Ganggu Investasi

Hal ini terbukti dari peningkatan investasi pada kuartal I 2015 jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Ancaman perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dialami Indonesia pada tahun ini dinilai tidak akan memberikan pengaruh yang besar terhadap investasi di dalam negeri.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, hal ini terbukti dari peningkatan investasi pada kuartal I 2015 jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

"Investasi meningkat 16 persen pada kuartal I ini, kemudian jika dibandingkan kuartal I 2014 naik 4 persen," ujarnya di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Dia menyatakan, hingga saat ini justru dengan perlambatan ini akan dimanfaatkan oleh investor untuk menanamkan modalnya seperti membangun pabrik karena harga komoditas yang tengah mengalami tekanan.

"Investasi itu jangka panjang. Beberapa investor malah mengejar melambatnya pertumbuhan ini karena harga baja murah dan BBM murah. Perlambatan ini malah akan dimanfaatkan untuk menjadi titik balik," lanjutnya.

 

Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Franky juga mengungkapkan, investasi yang masuk ke Indonesia hingga April 2015 berasal dari berbagai sektor, bukan hanya dari sektor infrastruktur saja.

"Sampai April tidak hanya di sektor infrastruktur termasuk pembangkit listrik, pelabuhan, jalan tol, tapi masuk di pertanian, perkebunan buah. Bahkan investor Jepang ada dua di peternakan sapi, perikanan, elektronik dan otomotif bukan hanya Jepang tapi juga China," kata dia.

Melihat hal tersebut, dia yakin hingga saat ini Indonesia masih masuk dalam negara yang paling diminati investor untuk menanamkan investasinya.

"Investasi yang ada sekarang merupakan mereka yang ingin selesaikan investasinya. Dan Izin prinsip yang masuk juga meningkat. Dilihat dari minat investasi, Indonesia tetap jadi negara yang diminati untuk berinvestasi," tandasnya.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 sebesar 4,71 persen atau lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu 5,21 persen.

Angka tersebut dianggap melambat seiring pelemahan ekonomi negara-negara tujuan utama ekspor Indonesia pada periode Januari-Maret ini.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I ini dibandingkan kuartal IV 2014 (Q to Q) terkontraksi 0,18 persen.

Penyebabnya, karena pertumbuhan ‎ekonomi Tiongkok yang melambat dari 7,4 persen menjadi 7 persen, serta pengaruh harga minyak mentah dunia yang anjlok. (Deny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini