Sukses

Investor Asing Buru Saham, IHSG Menanjak 19 Poin

Penguatan IHSG mencapai 19 poin ke level 5.160,30 didukung dari 148 saham yang menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini di tengah rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung melambat pada kuartal I 2015. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7 persen pada kuartal I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya 5,21 persen.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa (5/5/2015), IHSG mendaki 19,17 poin (0,37 persen) ke level 5.160,30. Indeks saham LQ45 menguat 0,87 persen ke level 892,72. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,83 persen ke level 699,87.

IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.202,08 dan terendah 5.130,63. Ada sebanyak 152 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sedangkan 148 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 87 saham lainnya diam di tempat.

Secara sektoral, sebagian sektor saham menghijau kecuali sektor saham konstruksi turun 0,81 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,16 persen. Sektor saham aneka industri memimpin penguatan sektor saham sebesar 2,02 persen, sektor saham perkebunan menguat 1,54 persen, dan sektor saham barang konsumen mendaki 0,95 persen.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 254.026 kali dengan volume perdagangan saham 5,58 miliar saham. Nilai transaksi saham sekitar Rp 6 triliun.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih mencapai Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih mencapai Rp 400 miliar.

Saham-saham berkapitalisasi besar pun cenderung menguat pada hari ini. Saham BBCA naik 0,91 persen ke level Rp 13.850 per saham, saham ASII mendaki 2,46 persen ke level Rp 7.275 per saham, dan saham UNVR menanjak 2,73 persen ke level Rp 44.175 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham WIKA turun 2,86 persen ke level Rp 2.890 per saham, saham PTPP melemah 2,06 persen ke level Rp 3.810 per saham, dan saham INTP tergelincir 1,75 persen ke level Rp 22.400 per saham. Berdasarkan data RTI, rupiah pun masih bergerak di kisaran 13.056 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, sentimen domestik cenderung mempengaruhi IHSG. Di awal sesi perdagangan saham, investor cenderung melakukan aksi beli sehingga mendukung penguatan IHSG.

Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,7 persen pada kuartal I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya 5,21 persen membuat pelaku pasar melakukan aksi jual sehingga sempat menyeret IHSG ke zona merah.

"Namun sebagian pelaku pasar tetap bertahan di pasar saham sehingga IHSG masih mampu berada di zona hijau," kata Reza, saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan, setelah sentimen laporan keuangan mereda mendorong pelaku pasar akan kembali melakukan aksi beli. Hal itu asal ditopang dari sentimen global positif. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.