Sukses

Jelang Rilis Data Tenaga Kerja AS, Bursa Asia Sumringah

Investor menanti rilis data tenaga kerja Amerika Serikat sehingga lebih berhati-hati untuk masuk ke bursa saham menjelang akhir pekan ini.

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia menguat menjelang akhir pekan ini. Investor fokus menunggu data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) sebagai sinyal kenaikan suku bunga AS.

Indeks saham Asia Pacific menguat 0,1 persen menjadi 150,49 pada pukul 09.45 waktu Tokyo. Penguatan indeks saham acuan ini juga didorong dari indeks saham Jepang Tokyo naik 0,4 persen.

Lalu diikuti indeks saham Australia mendaki 0,6 persen. Indeks saham Selandia Baru NZX menanjak 0,3 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,1 persen.

"Ada sangat sedikit sentimen mendorong indeks saham acuan menjelang data makro. Pelaku pasar lebih berhati-hati. Tingkat upah akan menjadi perhatian," ujar Andrew Sullivan, Head of Sales Trading Haitong International Securities Group Ltd, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Jumat (8/5/2015).

Berdasarkan survei Bloomberg, tenaga kerja Amerika Serikat (AS) mungkin bertambah 228 ribu pekerja untuk nonfarm payrolls pada April 2015 setelah kenaikan 126 ribu pada Maret.

Data tenaga kerja ini menjadi fokus pelaku pasar mengingat pejabat bank sentral AS/The Federal Reserve sedang memantau data tenaga kerja untuk menentukan kenaikan suku bunga acuan. Bila data ekonomi AS melemah maka menimbulkan kekhawatiran kalau ekonomi AS belum kuat.

Selain data ekonomi AS jadi perhatian, pemilihan umum di Inggris juga dicermati pelaku pasar. David Cameron diperkirakan tetap menjadi Perdana Menteri Inggris. Mata uang Inggris Poundsterling naik 1 persen terhadap dolar AS. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.