Sukses

Investor Korea Selatan Siap Tanamkan Dana US$ 10 Miliar di RI

Selain di pembangkit listrik, investor asal Korea Selatan juga tertarik untuk masuk ke sektor infrastruktur seperti jembatan dan jalan tol.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan ada beberapa perusahaan dari Korea Selatan (Korsel) yang menyatakan kesiapannya untuk menanamkan investasi di Indonesia setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi negara tersebut. Total, investasi asal Korsel yang masuk ke Indonesia mencapai US$ 10 miliar.

Kepala BKPM, Franky Sibarani bercerita, dalam rangkaian lawatan ke China dan Korea Selatan yang dilakukan oleh Jokowi pada bulan lalu sebenarnya BKPM telah menerima komitmen dari investor China yang ingin menanamkan modalnya di sektor pembangkit listrik. Namun selain ada komitmen dari investor China, pemerintah juga mendapat komitmen dari investor Korea Selatan.

"Jadi kami juga memberi ruang bagi investor Korea dan negara lain seperti dari India pun tertarik masuk ke Indonesia. Dari Korea, sudah ada beberapa yang mengajukan dalam proses power plant. Ada yang memanfaatkan energi terbarukan dan sebagainya," ujar dia di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Senin (11/5/2015).

Selain di pembangkit listrik, investor asal Korea Selatan juga tertarik untuk masuk ke sektor infrastruktur seperti jembatan, jalan tol, bandara, dan juga pelabuhan. Franky menegaskan, ada dua perusahaan Korsel yang tertarik menanamkan modalnya di sektor infrastruktur.

Ia melanjutkan, total investasi keseluruhan dari Korea Selatan hampir US$ 10 miliar. "Tapi saya belum bisa sebut perusahaannya," paparnya.

Dalam mendukung masuknya investasi asing di Tanah Air, katanya, pemerintah akan mengkaji kembali soal fasilitas tax holiday mengingat banyak negara menerapkan insentif tersebut dengan masa di atas 10 tahun, bahkan 20 tahun seperti yang dilakukan Vietnam.

"Artinya Vietnam dalam penerapan insentif itu 20 tahun pasti ada dasarnya. Kita akan lihat itu, dikaji apakah itu bisa menjadi usulan BKPM karena kita ingin lebih panjang waktunya seperti untuk investasi kilang minyak. Tapi tidak bisa hanya masukan dari kita, " tegas dia. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini