Sukses

8 Sektor Saham Merah, IHSG Melemah Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 9,73 poin ke level 5.172,48 pada penutupan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada awal pekan perdagangan saham hari ini lantaran minim sentimen di pasar modal Indonesia.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (11/5/2015), IHSG melemah tipis 9,73 poin (0,19 persen) ke level 5.172,48. Indeks saham LQ45 turun 0,10 persen ke level 897,40. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada hari ini.

Ada sebanyak 138 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Akan tetapi, 147 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Adapun 90 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup sepi. Total frekuensi perdagangan saham sektiar 184.010 kali dengan volume perdagangan saham 7,92 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,79 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham pertambangan naik 1,81 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 0,44 persen. Sektor saham aneka industri tergelincir 0,79 persen dan memimpin pelemahan sektor saham di pasar modal.  Lalu sektor saham barang konsumen melemah 0,63 persen, dan sektor saham perdagangan turun 0,64 persen.

Berdasarkan data RTI, investor lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal asing sama-sama kuat untuk melakukan aksi beli dan aksi jual sekitar Rp 2,4 triliun.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham ADRO naik 5,23 persen ke level Rp 905 per saham, saham ITMG mendaki 6,57 persen ke level Rp 15.000 per saham, dan saham PTBA menguat 3,11 persen ke level Rp 9.950 per saham.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham EXCL turun 4,27 persen ke level Rp 3.815 per saham, saham ENRG melemah 1,22 persen ke level Rp 81 dan saham UNTR susut 1,57 persen ke level Rp 23.550 per saham.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, pergerakan IHSG cenderung bervariasi karena tidak ada sentimen signifikan di pasar saham. Pelaku pasar dinilai memanfaatkan pelemahan indeks saham pada pekan lalu untuk memburu saham. Akan tetapi, pelaku pasar bermain jangka pendek sehingga kembali melakukan aksi jual.

Reza menambahkan, pelaku pasar juga tidak terlalu memberikan respons positif untuk sentimen pemangkasan suku bunga oleh bank sentral China.
Bank sentral China atau disebut People Bank of China telah memangkas suku bunga pinjaman sekitar 0,25 persen menjadi 5,1 persen. Selain itu, suku bunga deposito satu tahun menjadi 2,25 persen. Pemangkasan suku bunga ini efektif mulai awal pekan ini. Langkah bank sentral ini untuk mendorong ekonomi China. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini