Sukses

Gerak Rupiah Warnai Laju IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.100-5.200 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan mempengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

"Kekhawatiran pelaku pasar untuk rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga mempengaruhi laju IHSG," ujar Analis PT Lautandhana Securindo Willy Sanjaya, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (12/5/2015).

Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung tertekan bahkan hingga tembus 13.000 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah melemah 5,52 persen dari level rupiah 12.434 pada 30 Desember 2014 menjadi 13.121 per dolar AS pada 8 Mei 2015.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, pada Senin 11 Mei 2015, menunjukkan rupiah menguat tipis dan masih berkutat di kisaran 13.100 per dolar AS. Pada perdagangan di awal pekan, rupiah berada di level 13.116 per dolar AS setelah akhir pekan lalu melemah cukup signifikan ke kisaran 13.177 per dolar AS.

Willy mengatakan, gerak IHSG akan lebih cenderung didominasi sentimen domestik. Apalagi pelaku pasar juga mulai menunggu realisasi laporan keuangan emiten di kuartal II 2015.

Sementara itu, Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan,  laju IHSG bakal bervariasi di kisaran 5.100-5.200 pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Menurut Satrio, IHSG ditutup di bawah level support pada perdagangan saham Senin 11 Mei 2015 menunjukkan sinyal negatif untuk IHSG dalam jangka pendek.

Satrio mengatakan, pelaku pasar sedang menanti pengumuman suku bunga acuan/BI Rate pada 19 Mei 2015. Pelaku pasar mengharapkan Bank Indonesia (BI) dapat menurunkan BI Rate yang sekarang berada di kisaran 7,5 persen.

"Namun penurunan BI Rate itu cukup sulit mengingat Bank Indonesia akan cenderung menjaga nilai tukar rupiah," kata Satrio.

Untuk rekomendasi saham, Willy memilih saham-saham lapis kedua untuk dicermati pelaku pasar seperti saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT BW Plantation Tbk (BWPT). Sedangkan Satrio lebih memilih untuk membeli saham-saham barang konsumsi/consumer goods di kala IHSG berada di bawah level 5.000.

Seperti diketahui, IHSG melemah tipis 9,73 poin (0,19 persen) ke level 5.172,48 pada penutupan perdagangan saham Senin 11 Mei 2015. Indeks saham LQ45 turun 0,10 persen ke level 897,40. Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 66,7 miliar. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.