Sukses

Berlawanan dengan Bursa Asia, IHSG Naik 33 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 33,13 poin ke level 5.205,61 pada penutupan perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini di tengah bursa saham global dan regional melemah.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (12/5/2015), IHSG menguat 33,13 poin (0,64 persen) ke level 5.205,61. Indeks saham LQ45 mendaki 0,54 persen ke level 902,24. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada hari ini.

Ada sebanyak 179 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 127 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sedangkan 81 saham lainnya diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.217,11 dan terendah 5.173,52. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 219.020 kali dengan volume perdagangan saham 5,32 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,06 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,82 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,15 persen, dan sektor saham konstruksi melemah 0,13 persen.

Sektor saham perkebunan naik 7,75 persen sehingga memimpin penguatan sektor saham di pasar modal Indonesia. Lalu disusul sektor saham industri dasar naik 2,18 persen dan sektor saham keuangan menanjak 1,12 persen.

Meski IHSG menghijau, investor asing masih melakukan aksi jual di pasar modal Indonesia. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar.

Saham-saham sektor perkebunan cenderung menguat pada hari ini. Sektor saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk mendaki 11,6 persen ke level Rp 1.635 per saham, saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk menanjak 9,5 persen ke level Rp 2.190 per saham, dan saham PT Astra Agro Lestari Tbk menguat 8,66 persen ke level Rp 24.150 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham PT Bumi Resources Tbk turun 7,77 persen ke level Rp 95, saham PT AKR Corporindo Tbk melemah 4,23 persen ke level Rp 5.100 per saham, dan saham PT Link Net Tbk tergelincir 3,7 persen ke level Rp 5.200 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan, meski sentimen negatif mewarnai bursa saham tetapi menjelang pencatatan saham perdana PT PP Properti Tbk maka bursa saham cenderung dijaga. Selain itu, pelaku pasar menyeleksi sejumlah berita berdampak terhadap sektor saham terutama sektor saham perkebunan yang memimpin penguatan di sektor saham pada hari ini.

"Saat ini investor asing masih melakukan aksi jual. Nilai tukar rupiah juga masih di kisaran 13.200. Akan tetapi, gerak IHSG didorong sejumlah sentimen berita secara selektif. Seperti isu El Nino mendorong penguatan harga saham di sektor perkebunan," kata Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan, saat ini gerak IHSG memang agak anomali di tengah bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Jepang Nikkei turun 0,2 persen. Lalu diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng tergelincir 0,4 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,2 persen, dan indeks saham Mumbai susut 1,6 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai mendaki 0,7 persen dan indeks saham Taipei menanjak 0,2 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini