Sukses

IHSG Merosot di Awal Sesi Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 4,6 poin ke level 5.222,43 pada pra pembukaan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan pelemahan meski terbatas pada awal pekan. Hal ini berbeda dengan bursa saham Asia yang cenderung menghijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (18/5/2015), IHSG turun tipis 4,66 poin (0,09 persen) ke level 5.222,43. Indeks saham LQ45 turun tipis 0,13 persen ke level 905,54. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham DBX naik 0,08 persen ke level 701,54.

Pelemahan IHSG masih berlanjut pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG melemah tipis 2,91 poin (0,06 persen) ke level 5.224,18.
Pada pagi ini, ada sebanyak 64 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 41 saham melemah dan 68 saham lainnya diam di tempat.

Di awal sesi perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.225,74 dan terendah 5.218,35. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 3.509 kali dengan volume perdagangan saham 88,74 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 94,43 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham keuangan naik 0,08 persen dan perdagangan mendaki 0,05 persen.
Sektor saham yang menekan IHSG yaitu antara lain sektor saham aneka industri susut 0,80 persen, sektor saham perkebunan melemah 0,72 persen, dan sektor saham manufatur tergelincir 0,30 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing pun masih melakukan aksi jualnya. Tercatat, aksi jual bersih investor di awal sekitar Rp 2 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 1 miliar.

Adapun saham-saham yang menggerakkan indeks saham dan mencatatkan keuntungan antara lain saham SIAP naik 7,87 persen ke level Rp 233 per saham, saham SSMS mendaki 2,14 persen ke level Rp 2.390 per saham, dan saham SRIL menanjak 1,52 persen ke level Rp 333 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham GJTL turun 2,38 persen ke level Rp 1.025 per saham, saham LSIP melemah 2,33 persen ke level Rp 1.680 per saham, dan saham CPIN susut 1,41 persen ke level Rp 3.145 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, sejumlah sentimen seperti pergerakan rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) dan harga komoditas akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Gerak IHSG bakal bervariasi dengan didominasi pergerakan saham-saham lapis kedua.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.210 dan resistance 5.250 dengan peluang naik terbatas," kata David. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.