Sukses

Pedagang Curhat Terjerat Rentenir Sampai Kalah Saing

Padahal selama ini para pedagang pasar tradisional telah memberi kontribusi cukup besar bagi pendapatan daerah.

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengeluhkan beberapa hal kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel. Mereka mengaku semakin terhimpit dengan menjamurnya pasar modern sehingga melibas keberadaan pasar tradisional.

Padahal, menurut Ketua IKAPPI, Abdullah Mansuri, para pedagang pasar tradisional telah memberi kontribusi cukup besar bagi pendapatan daerah.

Dari catatannya, sumbangan pasar tradisional terhadap total penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta mencapai miliaran rupiah.

"Pedagang pasar juga bayar retribusi sampah, keamanan dan kebersihan setiap hari. Tapi kalau pasar becek, kotor, kumuh, pedagang yang jadi kambing hitam," ujar dia di Jakarta, seperti ditulis Senin (18/5/2015).

Abdullah mengaku, ada beberapa hal yang dikeluhkan pedagang pasar saat berkesempatan bertemu dengan Mendag Rachmat Gobel. Permasalahan yang dialami pedagang belum menemukan titik solusi hingga saat ini.

Pertama, soal tidak ada pengaturan zonasi jarak antara pasar tradisional dan modern. Akibat maraknya pasar modern.

Bahkan IKAPPI sudah banyak menggembok paksa pasar-pasar modern, seperti Alfamart karena ketiadaan izin pendirian usaha dan lainnya. "Ini tentu meresahkan pedagang pasar," tegas dia.

Masalah kedua, Abdullan menyebut, batasan jam operasional pedagang pasar. Sementara pasar modern bebas beroperasi sampai 24 jam. Sedangkan pedagang pasar hanya diberi waktu 5 jam hingga 10 jam berjualan.

"Ketiga, kurangnya akses keuangan bagi pedagang pasar. Akhirnya mereka terpaksa pinjam rentenir dan ini sudah lazim meski meminjam uang Rp 500 ribu dan harus mengembalikan Rp 700 ribu dalam waktu dua hari. Itu karena perbankan susah memberi kredit buat pedagang," kata Abdullah kecewa.

Persoalan keempat, lanjut dia, ketidakmampuan pedagang pasar bersaing dengan kompetitor dengan modal besar. Dan masalah lainnya menyangkut kerap terjadi kebakaran di pasar tradisional.

"Dan kebanyakan yang terbakar adalah pasar-pasar ikonik yang menjadi budaya bangsa dan kebanggaan daerah. Sebut saja Pasar Klewer, Pasar Johar, Pasar Senen dan lainnya," jelas Abdullah.

Dengan begitu, IKAPI mengaku sangat mendukung langkah pemerintah Joko Widodo dalam upaya membangun dan merevitalisasi 5.000 pasar tradisional di seluruh Indonesia dalam waktu lima tahun ke depan. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.