Sukses

Bangun Syamsudin Noor, Angkasa Pura I Butuh 2.000 Tenaga Kerja

Jika bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin telah jadi seutuhnya maka akan menyerap setidaknya 200 orang pekerja.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memberi apresiasi kepada PT Angkasa Pura I (AP I) atas  pengembangan  Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin. Dengan pengembangan ini maka kapasitas yang sebelumnya 1,3 juta penumpang per tahun menjadi 10 juta penumpang per tahun.

Jonan menjelaskan, selain memperbesar kapasistas penumpang, bandara tersebut memberi efek berkelanjutan yakni penyerapan tenaga kerja. "Anggaran AP I Rp 2,3 triliun akan menyerap masa pembangunan 2.000 orang tenaga kerja, menjadi lapangan kerja multiplier effects," kata dia saat menghadiri groundbreaking  di Banjarmasin, Senin (18/5/2015).

Selanjutnya, jika bandara ini telah jadi seutuhnya maka ada menyerap setidaknya 200 orang pekerja. "Bandara jadi, 200 orang dibutuhkan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan pengembangan bandara bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Dia menuturkan, hal terpenting terkait pengembangan transportasi ialah mendorong perekonomian.

Selain itu, fungsi pengembangan transportasi ialah memperat hubungan kebangsaan. "Semakin murah maka orang akan saling mengunjungi," ujar dia.

Jusuf Kalla menuturkan, dalam beberapa tahun belakangan terjadi pergeseran tren dari tranportasi laut ke darat. Ini menunjukan jika sistem transportasi semakin nyaman. "Sekarang pergerakan orang banyak dari udara daripada laut. Sekarang nyaman dan cepat," tukasnya.

Bandara Syamsudin Noor diperluas karena tak mampu menampung hilir mudik penumpang. "Saat ini tidak normal kapasitas 1,3 juta penumpang, sekarang melayani 3,7 juta penumpang setiap tahun," kata Jonan.

Dia mengungkapkan dengan pengembangan ini maka kapasitas bandara bertambah menjadi 10 juta penumpang setahun. Dengan begitu, akan memberikan kenyamanan pada penumpang.

"Terminal seluas 20 kali dari terminal yang ada saat ini. Kapasitas 10 juta untuk setahun, sekitar hampir 8 kali kapasitas normal," lanjut dia.

Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengatakan pengembangan bandara Syamsudin Noor memang diperlukan mengingat semakin banyaknya orang yang melewati Banjarmasin. "Perbaikan sektor perhubungan untuk kebutuhan di Kalimantan Selatan seiring perkembangannya yang semakin besar," jelas dia.

Pihaknya berharap, bandara yang bakal rampung pada tahun 2017 dapat mendorong perekonomian daerah. "Kita semua berharap kemegahan ini nantinya memberikan rasa aman dan nyaman pengguna jasa penerbangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi," tandas dia.

(Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.