Sukses

Berlian Jadi Komoditas Andalan Kalimantan Selatan

Untuk menjamin kualitas berlian yang dihasilkan menjadi sempurna, kini pemerintah daerah Kalimantan Selatan telah menyiapkan sertifikasi.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap daerah mempunyai komoditas andalan yang dijadikan sebagai ciri khas sekaligus untuk mendongkrak perekonomian daerah. Kalimantan Selatan memilih berlian menjadi salah satu komoditas andalan.

Gubernur Kalimantan Selatan,  Rudy Ariffin mengklaim, berlian dari Kalimantan Selatan cukup bersaing jika dibandingkan dengan berlian dari daerah maupun negara lain. Maka tak heran jika berlian yang berasal dari pulau Borneo ini banyak diminati oleh petinggi dari negara lain.

Menurut Rudy, hanya ada satu kelemahan yang saat ini masih terdapat dalam berlian dari Kalimantan Selatan yaitu hasil potongan (cutting)yang belum sempurna.

"Diamond bisa diibaratkan sebagai Duta Besar kami di dunia. Hanya Kalimantan dengan Eropa yang mempunyai kualitas diamond yang baik. Eropa rata-rata dari Afrika. Kalah kami hanya di cutting, di sana pakai laser. Kalau kami maish semi tradisional," ujarnya seperti dikutip pada Selasa (19/5/2015).

Rudy melanjutkan, untuk menjamin kualitas berlian yang dihasilkan menjadi sempurna, kini pemerintah daerah Kalimantan Selatan telah menyiapkan sertifikasi. Sertifikasi ini untuk memberikan standar dalam pemotongan, warna, dan lainnya.

"Kalahnya kami cuma soal cutting. Kami sudah punya otoritas sertifikat. Kami sendiri yang sertifikasi. kita ambil under autority dari Thailand," ujarnya.

Selain berlian, Rudy mengatakan, produk kerajinan tangan Kalimantan lainnya juga terus berkembang. Apalagi, kini bermunculan tren batu akik. Kalimantan Selatan memiliki batu khas bernama Red Borneo.

Rudy menuturkan, kendati bermunculan batu akik, namun komoditas berlian tak tergeserkan yang juga menjadi khas Kalimantan. "Trennya kan stabil, cuma terakhir banyak bermunculan akik. Kalau Kalimantan Selatan ya Red Borneo," tandas dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini