Sukses

Pencatatan Perdana, Saham PP Properti Naik Rp 55

Harga saham PT PP Properti Tbk naik Rp 55 menjadi Rp 240 per saham pada pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT PP Properti Tbk (PPRO) dibuka naik Rp 55 menjadi Rp 240 per saham dari harga penawaran saham perdana Rp 185 per saham pada pencatatan saham Selasa (19/5/2015).

Harga saham PT PP Properti Tbk sempat berada di level tertinggi Rp 250 dan terendah Rp 197 per saham. Harga saham PT PP Properti Tbk ditransaksikan di level harga Rp 211 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.975 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 148,3 miliar. Harga saham anak usaha BUMN ini telah naik 13,51 persen dari harga saham perdananya Rp 185 per saham.

PT PP Properti Tbk resmi tercatat sebagai perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode  emiten PPRO pada perdagangan saham hari ini. Saat pencatatan perdagangan saham PPRO, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah. IHSG melemah 12,41 poin ke level 5.225. Di pra pembukaan perdagangan saham, IHSG dibuka melemah tipis 0,90 poin ke level 5.236.

Dari pantauan Liputan6.com, pembukaan perdagangan saham ‎dihadiri oleh Direktur Utama BEI Ito Warsito, Direktur Utama PT PP Properti Tbk Galih Prahananto, Direktur Utama PT PP Tbk, dan seluruh jajaran direksi maupun komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

Ito mengatakan, dengan pencatatan saham PPRO, maka perdagangan di BEI akan semakin semarak. Langkah PPRO untuk menjadi perusahaan terbuka diharapkannya, diikuti BUMN dan anak usaha BUMN yang lain.

"Saya ingat di 2014, Pak Dahlan Iskan sudah menginstruksikan kepada anak usaha BUMN untuk mempersiapkan IPO. Yang sudah siap menjawab tantangan adalah PP Properti. Dengan menjadi terbuka dan sahamnya dimiliki publik, konsekuensinya menerapkan GCG secara konsisten dan tentunya dari waktu ke waktu meningkatkan kinerja perusahaan," papar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PP Properti Galih Prahananto, ini peristiwa sangat penting bagi PP Properti karena berhasil mencatatkan saham di BEI.  

"Baru saja terbuka, harus segera menjawab atas dana yang dipercayakan kepada kami untuk dikelola dan memberikan return kepada stakeholder semaksimal mungkin. Misalnya dalam bentuk dividen," terang Galih.

Perseroan sebagai emiten ke-4 yang mencatatkan saham perdana sepanjang 2015. Mengutip keterbukaan informasi di BEI, perseroan mencatatkan 14,04 miliar saham di papan pengembangan BEI. Jumlah saham yang dicatatkan itu terdiri dari saham pendiri sebesar 9,13 miliar saham dan penawaran umum sebesar 4,91 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100.

Hal itu membuat kapitalisasi pasar saham perseroan sebesar Rp 2,59 triliun. Harga penawaran saham perdana yang ditawarkan sebesar Rp 185 per saham. Jadi total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana Rp 908,78 miliar. Dana hasil penawaran saham perdana/initial public offering (IPO) akan digunakan untuk investasi properti sebanyak 75 persen, modal kerja sebesar 15 persen, dan bayar utang sebesar 10 persen.

Dari hasil IPO itu, pemegang saham lewat IPO sebanyak 4.128 pihak. Dalam IPO perseroan alami kelebihan permintaan menjadi 6,62 miliar saham dari jumlah saham yang ditawarkan 4,91 miliar saham.

Setelah IPO, pemegang saham perseroan antara lain PT PP (Persero) Tbk sebesar 64,96 persen , YKKPP sebesar 0,07 persen, dan publik sebesar 34,98 persen. Pendapatan PP Properti tercatat sebesar Rp 554,97 miliar pada 31 Desember 2014. Pendapatan itu mendorong laba periode berjalan sekitar Rp 24,91 miliar sepanjang 2014. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini