Sukses

BI Rate Tetap Beri Tenaga ke IHSG

Pada perdagangan Selasa (19/5/2015), IHSG sempat berada di level tertinggi 5.273,48 dan terendah 5.219,56.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada akhir perdagangan Selasa (19/5/2015) meskipun pada pembukaan dibuka di zona merah. Salah satu sentimen yang mendorong indeks bergerak di zona positif adalah pengumuman BI Rate.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG menguat 31,56 (0,60 persen) ke level 5.269,37. Indeks saham LQ45 mendaki 0,72 persen ke level 915,70. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 yang turun ke level 464,74.

Ada 140 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 141 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 108 saham lainnya diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.273,48 dan terendah 5.219,56. Transaksi perdagangan saham di awal pekan ini normal. Total frekuensi perdagangan saham 234.736 kali dengan volume perdagangan saham 6,45 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,09 triliun.

Secara sektoral, dari 10 sektor pembentuk indeks hanya dua sektor yang melemah yaitu pertambangan yang turun 0,22 persen dan consumer goods yang melemah 0,06 persen.

Sedangkan sektor yang mengalami penguatan terbesar adalah sektor perkebunan yang melonjak 2,62 persen dan disusul kemudian sektor aneka industri yang naik 1,75 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar.

Saham-saham yang menjadi penggerak indeks adalah saham KRAS naik 25 persen ke level Rp 420 per saham, saham MREI mendaki 24,96 persen ke level Rp 3.630 per saham, dan saham IIKP menanjak 22,73 persen ke level Rp 2.700 per saham.

Sedangkan saham-saham yang cenderung tertekan adalah Saham RELI turun 20 persen ke level Rp 360 per saham, saham ALKA melemah 19,61 persen ke level Rp 410 per saham, dan saham WAPO susut 17,57 persen ke level Rp 61 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menjelaskan, Bank Indonesia memilih mempertahankan suku bunga acuan dalam rapat Dewan Gubernur yang berlangsung hari ini menjadi sentimen positif bagi IHSG.

Selain itu, BI juga menyatakan bahwa aturan Giro Wajib Minimum (GWM) akan diturunkan dan aturan Loan to Value Ratio (LTV) bakal dikendorkan. "Harga saham kemudian naik, namun memang net sell asing di pasar reguler masih cukup besar," tuturnya.

Satrio melanjutkan, sebenenarnya sentimen nyata dari berita soal Bank Indonesia baru akan terlihat satu hari selanjutnya. "Untuk hari ini investor masih memanfaatkan saham-saham di harga bawah," pungkasnya. (Gdn/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini