Sukses

Intip Karya Terakhir Didi Petet di Expo Milano

Didi Petet telah mencurahkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membangun Paviliun Indonesia di ajang World Expo Milano (WEM) 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam satu tahun terakhir, Almarhum Didi Petet mencurahkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membangun Paviliun Indonesia di ajang World Expo Milano (WEM) 2015. Didi Petet merupakan penyelenggara atau event organizer Paviliun Indonesia lewat Koperasi Pelestari Budaya Nusantara (KPBN).

Bahkan di hari-hari terakhir menjelang ajangnya, Pria yang wafat dalam usia 58 tahun ini terus mendedikasikan dirinya demi mengemas miniatur Indonesia di pameran internasional yang digelar mulai 1 Mei tersebut.

Di tengah keterbatasan dana, Paviliun Indonesia karya terakhir Didi Petet ini berhasil menyedot perhatian pengunjung. Dari hari ke hari jumlah pengunjung yang datang menyambangi paviliun Indonesia juga terus bertambah.

Didi Petet memberikan penjelasan kepada Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di paviliun Indonesia saat World Expo Milano.

Jika pada hari pertama hanya 2.950 orang yang datang, data terakhir menunjukkan 12.392 pengunjung datang ke paviliun Indonesia pada 16 Mei 2015. Rata-rata 8.000 sampai 10.000 pengunjung setiap hari.

Paviliun Indonesia pada WEM 2015 ditargetkan untuk dikunjungi sebanyak 2 juta orang.

Berikut foto-foto paviliun Indonesia di Expo Milano seperti diperoleh Liputan6.com:

1.  Paviliun Indonesia dibagi dalam lima zona, yaitu zona “Indonesia Hari Ini, zona “Pangan, zona “Energi, zona “Maritim”, serta zona “Budaya”

Dokumentasi Pavilion Indonesia World Expo Milano

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

2. Head Coach Inter Milan FC, Roberto Mancini, dan Kapten Kesebelasan Inter Milan FC, Andrea Ranocchia, mengunjungi Paviliun Indonesia pada World Expo Milano 2015, Rabu (13/5/2015) waktu setempat.

Dokumentasi Pavilion Indonesia World Expo Milano

 

 3.  Badak Jawa, ikon paviliun Indonesia. Dibuat dari perunggu seberat 500 kilogram ini nantinya akan disumbangkan untuk Museum Vatikan setelah WEM berakhir.

Dokumentasi Pavilion Indonesia World Expo Milano

 

Dokumentasi Pavilion Indonesia World Expo Milano

 

4. Tari topeng Bali oleh I Made Djimat dan Enrico Masseroli berhasil memukau para pengunjung Paviliun Indonesia, (17/5/2015) sore waktu setempat.

Dokumentasi Pavilion Indonesia World Expo Milano

Tarian yang dihadirkan dalam rangka event mingguan tersebut bertujuan memperkenalkan keanekaragaman tradisi budaya Indonesia kepada para pengunjung Expo Milan. 

Dokumentasi Pavilion Indonesia World Expo Milano

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

5. Sate, salah satu dari 50 makanan terlezat di dunia, menjadi favorit pengunjung World Expo Milano 2015. Cemilan berisi dua tusuk sate, ditemani lontong dan acar, menjadi pelepas lelah setelah mengitari area perhelatan besar tersebut.

Dokumentasi Pavilion Indonesia World Expo Milano

6. Antian pengunjung cukup panjang untuk dapat masuk Paviliun Indonesia guna menyaksikan atraksi yang ditampilkan dan juga sajian kuliner yang disajikan di Paviliun Indonesia.

Dokumentasi Pavilion Indonesia World Expo Milano

Dari hari ke hari jumlah pengunjung terus meningkat. Pada 16 Mei 2015, total pengunjung sebanyak 12.392 orang.

Dokumentasi Pavilion Indonesia World Expo Milano

(Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini