Sukses

Ekonomi RI Melambat Namun Tingkat Konsumsi Masih Tumbuh

Indonesia sebagai pasar yang sangat menarik bagi para pemain fast moving consumer goods.

Liputan6.com, Jakarta - Meski pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan, hasil survei dari lembaga survei internastional, ‎Kantar Worldpanel Indonesia menyatakan tingkat konsumsi masyarakat  atau fast moving consumer goods (FMCG) tetap mengalami pertumbuhan sebesar 15 persen di awal tahun 2015.

New Business Development Director Kantar Worldpanel Indonesia, Fanny Murhayati menjelaskan, tingkat konsumsi masyarakat di Indonesia terbilang memiliki potensi yang luar biasa. Meski dibayangi tantangan di sektor ekonomi.

“Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara di Asia yang masih mampu memberikan pertumbuhan dua digit untuk FMCG pada 2014,” ujarnya, Rabu (20/5/2015).

Pertumbuhan dua digit tersebut, kata Fanny, terlihat di semua sektor. Pertumbuhan paling tinggi terlihat pada sektor kebutuhan rumah tangga yakni sebesar 18 persen dan kebutuhan pangan sebesar 15 persen.  Besarnya potensi konsumsi masyarakat di Indonesia ini, tak lepas dari jumlah penduduknya yang sangat besar yaitu yang mencapai 240 juta orang.

Bahkan, dari jumlah populasi tersebut, sekitar 70 persen merupakan usia produktif. Fakta ini menempatkan Indonesia sebagai pasar yang sangat menarik bagi para pemain FMCG di seluruh dunia. “Ini tentu menjadi ajang yang menantang untuk para pemain FMCG,” tegasnya.

Jika mengacu dari data survei Kantar Worldpanel Indonesia, ada perubahan perilaku konsumen dalam melakukan konsumsi di Indonesia, terutama saat mereka berbelanja. Perubahan perilaku ini didorong oleh situasi ekonomi yang melambat dan ketidakstabilan harga bahan bakar kendaraan (BBM) di Indonesia.

Fanny memaparkan, konsumen rumah tangga di Indonesia cenderung berbelanja lebih banyak dengan jumlah perjalanan belanja yang lebih sedikit.

Bahkan, mereka melakukan pembelanjaan lebih dari sekali dalam sehari, meskipun terlihat penurunan frekuensi berbelanja jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pada tahun 2013, konsumen rumah tangga Indonesia dalam satu tahun berbelanja sebanyak 391 kali, sedangkan pada 2014 hanya berbelanja sebanyak 379 kali.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat pertumbuhan eknonomi Indonesia pada kuartal I tahun ini sebesar 4,7 persen. Angka tersebut melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 5,1 persen. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.