Sukses

S&P Naikkan Prospek RI, IHSG Menguat 20 Poin

Ada sebanyak 137 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG ke level 5.313,20 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaku pasar merespons positif langkah lembaga pemeringkat internasional  Standard and Poor's S&P untuk menaikkan outlook atau prospek Indonesia dari stabil menjadi positif telah mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (21/5/2015), IHSG menguat 20,45 poin (0,39 persen) ke level 5.313,20. Indeks saham LQ45 mendaki 0,55 persen ke level 927,39. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau kecuali indeks saham JII turun 0,35 persen ke level 712,28 dan indeks saham DBX melemah 0,38 persen ke level 700,90.

Ada sebanyak 137 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 132 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sementara itu, 103 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 229.979 kali dengan volume perdagangan saham 5,83 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,5 triliun.

Meski IHSG menghijau, ada sejumlah sektor saham yang tertekan kecuali sektor saham industri dasar naik 0,44 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,53 persen, dan sektor saham keuangan memimpin penguatan dengan naik 1,95 persen.

Sementara itu, sektor saham yang menekan indeks saham antara lain sektor saham perkebunan turun 1,33 persen, sektor saham barang konsumsi melemah 0,62 persen, dan sektor saham perdagangan turun 0,54 persen.

Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

 

Transaksi di Pasar Nego

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih mencapai Rp 300 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 300 miliar.
Di pasar negosiasi, saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) juga ditransaksikan cukup besar.

Saham TBIG ditransaksikan di level harga Rp 9.400 per saham dengan nilai transaksi saham mencapai Rp 1,2 triliun. Saham TIBG ini ditransaksikan lebih tinggi 0,27 persen. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 3 kali. Kemungkinan transaksi ini dibantu oleh PT Mahakarya Artha Securities dan PT RHB OSK Securities Indonesia.

Saham-saham bank pun mencatatkan kenaikan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BBTN naik 3,39 persen ke level Rp 1.220 per saham, saham BBNI mendaki 3,32 persen ke level Rp 7.000 per saham, dan saham BMRI menguat 3,1 persen ke level Rp 11.625 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain LPPF turun 2,64 persen ke level Rp 17.500 per saham, saham LSIP tergelincir 2,09 persen ke level Rp 1.640 per saham, dan saham SRIL susut 1,47 persen ke level Rp 334 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, aksi ambil untung sempat menekan IHSG hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham hari ini. Namun menjelang perdagangan saham sore Kamis pekan ini, IHSG kembali ke zona hijau didukung dari lembaga pemeringkat S&P yang menaikkan outlook atau prospek surat utang Indonesia dari stabil menjadi positif.

"Pelaku pasar merespons positif kenaikan outlook itu sehingga memburu saham-saham perbankan. Hal itu mendorong kenaikan sektor saham keuangan," kata Satrio, saat dihubungi Liputan6.com.

Satrio menambahkan, bila IHSG berhasil ditutup di atas level 5.312 maka itu positif untuk IHSG pada perdagangan saham besok. Ia mengatakan, S&P menaikkan peringkat Indonesia menunjukkan kalau perekonomian Indonesia. Dengan ekonomi Indonesia maka berdampak terhadap sektor saham keuangan terutama saham bank. Akan tetapi, Satrio menilai, salah satu hal jadi perhatian apakah S&P juga akan menaikkan peringkat surat utang Indonesia pada 2015. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.